Wonogiri – Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menjanjikan akan memberikan bantuan mobil ambulan kepada Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati, Gesing, Kismantoro, Wonogiri.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati, saat menghadiri acara Haflah Takhrijiyah RA, MI, MTs, MA Sunan Gunung Jati, Gesing, Kismantoro, yang berlangsung di kompleks Ponpes Sunan Gunung Jati pada pekan lalu.
Pimpinan Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati, Gesing, Kismantoro, Wonogiri KH. Sutrisno Yusuf di sela-sela acara sebagai nara sumber pada Pembinaan Manasik Haji Kabupaten Wonogiri, Selasa (12/07) menyampaikan terima kasih atas alokasi Panca Program Bupati di wilayah Kecamatan Kismantoro, khususnya pembangunan cor beton blok, yang kebetulan melintasi depan Ponpes hingga tembus perbatasan dengan Kabupaten Ponorogo.
Selain itu pada saat acara Haflah Takhrijiyah pekan lalu menyampaikan keluhan kepada Bupati Wonogiri, bahwa di Kecamatan Kismantoro, khususnya Ponpes Sunan Gunung Jati, sangat jauh dari rumah sakit maupun fasilitas kesehatan, dan kendaraan di Ponpes maupun sekitar pondok jumlahnya masih minim, ia memohon bantuan pengadaan kendaraan untuk pelayanan kesehatan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Wonogiri langsung merespon dan berjanji akan memberikan bantuan berupa satu unit mobil ambulan untuk ponpes Sunan Gunung Jati.
“Baik, ini ada sms masuk bahwa ada “hamba Alloh” yang akan memberikan mobil ambulan,” kata Bupati dengan senyum khasnya.
Sedangkan Kepala Kantor Kementerian Agama H. Subadi menyambut baik langkah Bupati yang akan memberikan ambulan untuk ponpes sehingga semakin memantapkan peran ponpes sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia untuk berkontribusi pada umat.
“Sejarah mencatat bahwa pondok pesantren memiliki peran vital dan strategis dalam menyesukseskan pembangunan nasional. Bukan hanya itu, dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaanpun, madrasah dan pondok pesantren, melalui kyai dan santrinya memegang andil yang sangat besar,” tegas KaKankemenag
Menurut H. Subadi peran pondok pesantren ke depan masih sangat penting dan strategis, apalagi lewat revolusi mental yang di canangkan pemerintah Jokowi. Sebab sistem pendidikan madrasah dan ponpes adalah sistem pendidikan yang relevan pada masa dahulu, masa kini, dan masa yang akan datang. Pola kemandirian, belajar mandiri dan menyelesaikan persoalan sendiri, serta penguasaan akan ilmu agama yang mumpuni adalah keperluan riil yang dihadapi dunia pesantren.
Dalam gerusan globalisasi, pondok pesantren tetap eksis dan konsisten menyuguhkan sistem pendidikan yang komprehenshif antara kekuatan fisik (jasmani) dan kebutuhan mental spiritual (rohani). Sehingga output pesantren adalah terbentuk manusia yang sholeh dan cerdas pemikirannya. (Mursyid_Heri/Wul)