Semarang – Masalah stunting turut menjadi perhatian Kemenag Kota Semarang. Menurut Sumari, Kasi Bimas Islam Kankemenag Kota Semarang, Kemenag melalui KUA, memiliki peran yang cukup strategis dalam mencegah bertambahnya kasus stanting di Kota Semarang, sehingga dijalinlah kerjasama dengan FKM UNDIP untuk memberikan sosialisasi kepada Calon Pengantin (Catin).
“Kemenag melalui KUA bekerjasama dengan FKM UNDIP mengadakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting bagi calon pengantin. Mengapa hal ini kami lakukan, karena menurut kami, stunting itu bisa dicegah apabila orang tua memiliki pemahaman yang betul akan pentingnya memperhatikan gizi anak. Catin atau calon pengantin, adalah calon orang tua, sehingga kami menganggap perlu dibekali dengan pengetahuan tentang gizi makanan yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak,” tuturnya kepada penulis, Rabu (21/22/2022) melalui pesan whatsapp.
“Makanan bergizi tidak harus mahal, tetapi mengandung unsur-unsur yang diperlukan dalam tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang itu dimulai sejak dalam kandungan, sehingga calon ibu harus tau, makanan apa saja yang baik dikonsumsi saat calon bayi ada dalam kandungannya,” ujarnya.
Sumari menuturkan telah mendapatkan laporan dari Kepala KUA Kecamatan Pedurungan, Syamsuri, jika pada Selasa (20/12/2022) telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dimaksud di Masjid At Taubah yang berlokasi dekat dengan KUA setempat.
“Kami mendapat laporan dari KUA Kecamatan Pedurungan jika pada Selasa kemarin telah dilaksanakan Sosialisasi Penyuluhan bagi Catin yang disampaikan oleh mahasiswa pasca sarjana FKM UNDIP,” terangnya.
Ia menambahkan, dalam kegiatan tersebut, Syamsuri selaku Kepala KUA Kecamatan Pedurungan didampingi jajarannya, turut hadir dalam kegiatan sosialisasi.
“Kami senang bisa turut berkiprah untuk kemajuan Kota Semarang. Sinergitas memang harus terus dijaga dan dikembangkan, guna mewujudkan Kota Semarang yang Semakin Hebat,” pungkasnya.(Ari/NBA/bd)