Dapatkan Kekebalan Tubuh, Siswa Mimau Ikuti Bias MR dan HPV

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – MI Maarif Al Falah Joyokusumo atau dikenal dengan sebutan MIMAU terjadwal melaksanakan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) Jumat kemarin (24/9). BIAS merupakan bulan dimana semua kegiatan imunisasi dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan Menteri Kesehatan.

Imunisasi atau Pemberian vaksin ini supaya mendapatkan kekebalan atau perlindungan dari penyakit infeksi serta mencegah penyakit Campak dalam jangka panjang. Semua siswa kelas I yang berjumlah semuanya 52 mengikuti vaksin MR (vaksin campak dan rubella), kecuali yang pada hari tersebut sedang sakit yaitu berjumlah 9 anak, siswa yang tidak mengikuti akan melaksanakan secara susulan terjadwal dari puskesmas.

Sementara itu, pemberian vaksin HPV (human papillomavirus) diikuti oleh peserta didik putri kelas V yang berjumlah 16 anak, namun satu siswi tidak bisa mengikuti karena sakit pula. Kegiatan imunisasi baik MR ataupun HPV dilaksanakan di kelas masing oleh 2 petugas dari puskesmas II Banjarnegara. Program vaksin HPV adalah pertama kali yang dilaksanakan di MIMAU. Vaksin ini adalah jenis vaksin yang memiliki fungsi untuk mencegah infeksi virus HPV atau secara umumnya penyakit menular seksual (PMS).

Sebelum petugas memulai imunisasi guru kelas memberikan motivasi agar anak – anak berani imunisasi, petugaspun menjelaskan singkat pentingnya imunisasi. Guru kelas membantu dalam pendampingan bias, karena terkadang ada siswa yang takut dengan jarum suntik.

“Semua harus berani diimunisasi demi kesehatan kalian, dengan lantaran ini Insya Allah akan memiliki kekebalan tubuh, jadi jangan takut, rasanya hanya seperti digigit semut,” terang Susri Anti, selaku guru kelas I.

Setelah pelaksanaan bias, petugas puskesmas menyampaikan bagi anak yang tidak mengikuti BIAS, maka siswanya diajak ke Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi, sedangkan untuk anak yang sakit pemberian imunisasi ditunda. Jika siswanya sudah sembuh agar diajak ke puskesmas terdekat untuk diimunisasi. Petugas merasa senang melaksanakan imunisasi di MIMAU karena hampir semua pemberani diimunisasi.

“Alhamdulillah, anak – anaknya pemberani dan ceria ketika diimunisasi, walaupun awalnya beberapa ada yang takut, namun melihat teman – teman sebelumnya tidak merasakan sakit saat vaksin memberikan pengaruh positif bagi temannya menjadi pemberani,” kata Fitri salah satu petugas puskesmas II. (wk/rf)