Magelang – Madrasah dengan keunggulan karakternya lebih siap dalam penyelenggaran Ujian Nasional dibandingkan sekolah umum. Hal tersebut ditegaskan Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah Farhani, kepada Kepala MTs di lingkungan Kantor KEmenag Kab. Magelang pada Sosialisasi UAMBN MTs Tahun 2017 di Hotel Atria, Rabu (29/3/2017).
Farhani menyampaikan bahwa kecurangan tentang pelaksanaan Ujian Nasional yang beredar di media massa tidak satupun yang melibatkan madrasah.
“Berita di media cetak tentang kebocoran soal atau kecurangan guru memberikan jawaban tidak terjadi di madrasah,” tegas Farhani.
Farhani berpendapat bahwa segenap komunitas di madrasah mempunyai integritas yang tinggi. Keteladan sebagai bagian 5 Budaya Kerja Kemenag, telah membuktikan guru di Kemenag tidak melakukan kecurangan dalam Ujian Nasional.
“Dalam kurun 3 tahun terakhir ini, opini yang terbangun tentang madrasah sangat positif,” ujar Farhani.
“Dulu, sebagian orang memandang madrasah dengan sebelah mata dan menjadikan pilihan kedua setelah tidak diterima di sekolah umum,” paparnya
Perubahan yang menjadikan madrasah maju ditandai dengan raihan prestasi yang diraih oleh para siswa madrasah, serta meningkatnya kepercayaan masyarakat telah menempatkan madrasah menjadi penyelenggara pendidikan yang diperhitungkan keberadaannya.
Farhani berpesan agar para guru senantiasa mengedepankan tata nilai keteladanan dalam menjalankan tugasnya dengan menghindari dari hal-hal yang dapat merendahkan martabatnya sebagai guru.
“Kepribadian guru yang di-gugu dan di-tiru harus senantiasa dijaga agar memberikan kesan yang positif di masyarakat,” pesannya.
Meskipun Kemenag telah mengalokasikan 85% anggaran untuk pendidikan, Farhani mengakui keterbatasan sarana dan prasarana di madrasah masih terjadi. Namun, ia mengharapkan sarana prasarana yang kurang memadai, jangan menjadi alasan bagi madrasah untuk tidak maju. “Fisik itu perlu, tetapi bukan satu-satunya untuk meraih prestasi,” ucapnya.
Untuk meningkatkan mutu madrasah, Farhani merencanakan akan mengimplementasikan IT secara terintegrasi untuk monitoring kehadiran para siswa madrasah.
“Saya ingin membangun sistem yang diterapkan pada madrasah negeri, ada sistem yang terintegrasi dengan Server, sehingga saat siswa melakukan fingerprint laporannya bisa dikirim ke HP orang tua siswa,” katanya.
Terkait dengan pelaksanaan UAMBN, Farhani mengharapkan semua elemen yang terkait dengan pendidikan di madrasah untuk bekerja menyukseskan UAMBN.
“Dalam rangka melaksanakan tusi terkait dengan pemangku kepentingan, ketika madrasah sudah berprestasi maka UAMBN harus dilaksanakan dengan penuh amanah. Direncanakan dengan baik, dilaksanakan sesuatu aturan perundangan, dan hasilnya para siswa mendapatkan predikat yang menggembirakan,” pesan Farhani. (m45k/Af)