081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

FKPAI Pejagoan Awali “NGUWUH” di Ponpes Darul ‘Ulum Kuwayuhan Pejagoan Kebumen

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kebumen – NGUWUH (ngangsu kawruh) adalah sebuah kegiatan yang diinisiasi oleh Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kecamatan Pejagoan Kebumen. Pada kegiatan NGUWUH pertama kali Jum’at (19/03), Pondok Pesanrtren Darul 'Ulum yang terletak di desa Kuwayuhan Kecamatan Pejaagoan dijadikan pilihan pelaksanaannya.

H. Achmad Chilid Fikri, Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Pejagoan mengatakan, dipilihnya Pondok Pesanrtren Darul 'Ulum bukan tanpa alasan.  Alasannya karena pengasuhnya yaitu K.H. Hasan Bisri merupakan salah satu tokoh atau Kiyai yang sering dijadikan rujukan di Kecamatan Pejagoan. Beliau sering di undang oleh Forum Kominikasi Pimpinan Kecamatan (FORKOMPIMCAM) sebagai narasumber acara-acara keagamaan di Kecamatan Pejagoan.

Pondok Pesantren Darul 'Ulum yang diasuh oleh K.H. Hasan Bisri ini sudah berdiri sejak tahun 1990 M dan memiliki Madrasah Tsanawiyah sebagai pendidikan formal. Selain itu beliau juga sebagai wakil Rois Syuriah MWC NU Kecamatan Pejagoan. “Kami ingin bersilaturahmi dan mendapatkan nasehat ilmu dari beliau,” tutur H. Cholid Fikri.

Menurutnya Kegiatan NGUWUH ini memang baru pertama kali dilaksankan oleh FKPAI Pejagoan, namun rencananya ini akan  menjadi kegiatan rutin yang akan dilaksankan setiap bulan sebagai sarana ngangsu kawruh dan silaturrahmi dengan Ulama, Umaro. Pesantren, madin, dan ormas keagaman seperti NU dan Muhammadiyah di kecamatan Pejagoan.

Sementara itu KH. Hasan Bisri selaku pengasuh Pondok Pesanrtren Darul 'Ulum menyambut baik kedatangan  rombongan FKPAI Pejagoan, beliau menyambutnya dengan sangat baik dan penuh kehangatan. Bahkan beliau memberikan apresiasi atas kegiatan ini. “Saya merasa bangga dan tersanjung kedatangan rombongan FKPAI Pejagoan,” kata beliau.

Dalam NGUWUH kali ini, beliau menyampaikan  syarah arba 'in Nawawi hadits ke 20 yang menerangkan tentang “malu”. K.H. Hasan Bisri berpesan kepada para penyuluh agar menjadikan malu sebagai benteng moral bangsa.

Beliau menuturkan, sekarang banyak fenomena yang terjadi di masyarakat bahwa rasa malu itu menjadi sesuatu yang dianggap biasa saja. Beliau mengamati bahwa ada, walaupun tidak banyak, sebagian orang menjadi tidak malu-malu meninggalkan perintah yang wajib dan lebih mengutamakan yang sunnah. “Misal, ketika di bulan Ramadhan ada orang yang sangat rajin shalat tarawih, giliran  ada kultum/pengajian malah pulang, nah  ini salah satu contoh saja,” ungkap K.H. Hasan Bisri.

Untuk itu, kepada para penyuluh beliau berharap di bulan Ramadhan nanti dapat memaksimalkan perannya agar lebih meningkatkan ketaqwaan dan kesalehan umat Islam di Kecamatan Pejagoan. “Mari bersama-sama kita beramar ma’ruf nahi  munkar,” ajaknya.

Dan mengakhiri pesannya beliaupun mendoakan keluarga besar FKPAI dan KUA Kecamatan Pejagoan diberikan kesehatan dan umur panjang agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik. “Semoga kita semua dapat berjumpa dengan bulan ramadhan yang mulia serta dikaruniai kesehatan agar dapat mengisi nya dengan ibadah yang maksimal, Aamiin,” tutupnya.(fz/qq).

Skip to content