Semarang, Kunjungan terakhir tim studi komparasi FKUB Kota Semarang, Jumat (9/12/2022) adalah Patirupaka Shwedagon Pagoda di Vihara Dhammadipa Arama, yang berlokasi di Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Vihara Dhammadipa Arama berada di lahan kurang lebih seluas 4 Ha, berdiri pada tahun 2021, dan saat ini vihara tersebut merupakan vihara terbesar di Jawa Timur. Demikian disampaikan Banthe Khanti Dharu Mahathera selaku Ketua Vihara Padepokan Dhamadipa Arama.
“Patirupaka Shwedagon Pagoda merupakan replika Pagoda dari Myanmar, dan hanya sepersepuluh dari pagoda aslinya,” tutur Banthe Khanti Dharu Mahathera.
Setelah acara penyambutan, rombongan yang terdiri dari pengurus FKUB Kota Semarang, jajaran Badan Kesbangpol dan Kankemenag Kota Semarang, diantar berkeliling vihara oleh Pendi, Penyuluh Agama nonPNS Kemenag Kota Batu yang juga Pengurus FKUB Kota Batu.
Pendi mendampingi Tim FKUB Kota Semarang keliling seluruh area Vihara Padepokan Dhamadipa Arama sambil menerangkan masing-masing lokasi dan kegunaannya seperti, Lumbini sebagai tempat peribadatan, Weluana tempat menyimpan relik, Bhavana Sala untuk meditasi, Museum Dhamadasa, perpustakaan, asrama Samanera dan Attasilani, Dhana bojana tempat makan, Budha tidur, taman, balekambang, dan masih ada beberapa lainnya.
Di Museum Dhamadasa ada beberapa ruangan diantaranya, ruang Tiongkok, ruang Thailand, ruang Relik, dan ruang Perintis Dhammadipa Arama.
Ia mengatakan, Vihara Dhammadipa Arama sering mendapatkan kunjungan dari daerah lain. Selain itu, ia menyampaikan, ajaran agama Buddha, memanusiakan manusia yang sudah tumbuh kerukunan turun temurun.
Ia mengungkapkan, masyarakat Kota Batu selalu guyub rukun, selalu membantu antar agama. “Di setiap hari raya keagamaan, antar pemeluk agama anjangsana, saling mengunjungi,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, setiap kegiatan vihara selalu melibatkan aparat setempat.(Hanum/NBA/bd)