Tegal- Untuk mengatasi berbagai persoalan keagamaan yang muncul akhir-akhir ini khususnya di Kota Tegal, Ketua FKUB Suwarso, dengan menggandeng Kantor Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia Kota Tegal mengadakan acara Rakor Pembahasan Persoalan Aktual Keagamaan, Kamis (06/07) di Aula Kantor,
Dalam acara tersebut, Suwarso menyampaikan kepada semua pihak, terutama yang hadir pada saat itu perwakilan dari kepengurusan FKUB maupun perwakilan organisasi keagamaan di wilayah Kota Tegal untuk melakukan berbagai pendekatan dan langkah-langkah persuasif serta penguatan di bidang regulasi dalam penyelesaian permasalahan yang ada.
Ada tiga langkah yang dilakukan Suwarso sebagai Ketua FKUB untuk mengatasi berbagai masalah keagamaan yang muncul di Kota Tegal,  Pertama, yakni dengan mengedepankan pendekatan melalui dialog. “Ini pendekatan yang cukup strategis sehingga dialog harus tetap di bangun melalui forum kerukunan umat beragama yang merupakan representasi dengan majelis-majelis agama yang ada di Kota Tegal dengan mengundang pihak  pemda,” ujar Suwarso Kedua, melakukan sosialisasi regulasi, yakni dengan memberikan pemahaman tentang berbagai macam penyebab munculnya persoalan keagamaan yang terdapat dalam suatu daerah tertentu dengan dasar  regulasi SKB 3 Menteri yaitu menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Kejaksaan Agung. Langkah ketiga, yakni setiap agama yang ada di Kota Tegal jangan melakukan suatu kegiatan apapun dengan mencampur adukan antara kegiatan ritual dengan kegiatan sosial dimasyarakat yang berbeda agama, hal tersebut bisa menimbulkan gesekan/percikan masalah keagamaan, ” tegas SuwarsoSementara itu diwaktu yang sama, KH Abu Chaer Annur, selaku ketua MUI Kota Tegal juga mengingatkan kepada semua pihak pasca Ramadhan hendaknya kita kembali fitri dengan melakukan 3 hal yaitu, kendalikan nafsu, bersihkan jiwa dan pendewasaan ego untuk menghadapi semua persoalan yang ada, terutama yang menyangkut masalah keagamaan.
Dengan melakukan 3 hal tersebut, maka kita dapat menyelesaikan setiap persoalan yang muncul baik antar umat beragama maupun antar umat seagama, “ tandas Abu Chaer Annur. (IM/rf)