Gali Kreativitas, Siswa Mimau Buat Laporan Pembuatan Gethuk

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan atau disingkat PAIKEM adalah pembelajaran yang diharapkan selalu diterapkan di madrasah ataupun sekolah. Seperti halnya MI Maarif Al Falah Joyokusumo atau MIMAU inipun menerapkannya dalam mata pelajaran yang diajarkan.

Rabu kemarin (27/7), kelas VI terjadwal pelajaran tematik dengan muatan pelajaran Bahasa Indonesia, IPA dan SBDP dengan materi menyusun laporan kegiatan.

Tismiatin, selaku wali kelas VI menyampaikan beberapa hal kepada siswa/siswi kelas VI terkait langkah – langkah membuat laporan kegiatan yang baik dan benar dan memilih kegiatan pembuatan gethuk.

Dalam pelaksanaannya siswa dibentuk menjadi 5 kelompok dengan tugas tiap individu yang berbeda – beda. Praktik ini ini dibutuhkan kerjasama yang baik serta keaktifan siswa agar menghasilkan sajian yang menarik dan proses pembuatan laporan yang baik dan benar.

Dua hari sebelum praktik, Tismiatin menyampaikan tahapan yang harus dilalui siswa, yaitu :

1. Mencari informasi terkait Ubi Jalar/ singkong (manfaat, kandungan, cara perkembangbiakannya).

2. Mencatat salah 1 olahan dari ubi ( Bahan-bahan dan cara membuat)

3. Penilaian karya dengan cara menghidangkan.

4. Hasil penulisan laporan, nilai kerja sama, keaktifan, 1 kelompok 1 tulisan.

“Saya berharap dengan praktik menyajikan hidangan gethuk yang menarik, dilanjutkan mereka bisa membuat laporan yang sesuai dengan kriteria, mereka tereksplor kreativitasnya. Disini dibutuhkan kerjasama yang baik, barang – barang yang dibawa setiap kelompokpun sudah ditentukan sesuai kebutuhan,” tutur Tismi.

Dengan menggunakan metode pembelajaran praktik tersebut siswa dapat lebih semangat belajar, meningkatkan rasa ingin tahu, serta dapat menerapkan saat mengerjakan laporan serta dapat meningkatkan kreativitas siswa. Hal ini juga untuk menghindari metode berceramah yang identik dengan hafalan, dan mencari jawaban dari soal-soal dengan benar.

“Model pembelajaran ini sangat bagus, karena sudah menggunakan pendekatan scientific, dimana dalam prosesnya memuat kaidah-kaidah keilmuan, mulai dari pengumpulan data dengan observasi, menanya, melakukan eksperimen, mengolah informasi atau data, hingga mengomunikasikan”, ucap Wahyul selaku kepala madrasah saat menikmati sajian gethuk karya kelas VI. (nf/wk/rf).