Salatiga — Jum’at (04/06), Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) A.Choerudin Kecamatan Argomulyo bertindak sebagai khotib di masjid Al Hidayah. Dalam khutbahnya Choerudin menjelaskan fenomena alam gerhana bulan yang berlangsung pada 26 Mei 2021 merupakan salah satu tanda kebesaran Allah. “Kita yang hadir di sini tentu mengimani bahwa keberadaan alam semesta merupakan salah satu bukti kemahakuasaan Allah. Galaksi, gugusan bintang, tata surya yang berukuran besar dan berjarak sangat jauh yang hanya dapat dilihat dengan bantuan teknologi hingga isi alam yang berukuran kecil seperti atom, molekul hingga virus Covid-19 yang tengah merebak menjadi pandemi di seluruh dunia merupakan bukti kekuasaan Allah. Kita tidak dapat melihat langsung virus karena ukurannya sangat kecil, tetapi kita dapat menyaksikan gejala yang muncul pada orang yang terpapar virus tersebut. Semua ini adalah makhuk Allah dan tak satu pun yang lepas dari sunnatullah. Inilah makna Allah sebagai Rabbul ‘Alamin, pemilik sekaligus penguasa dari seluruh keberadaan, al khaliqu kulla syai’pencipta segala sesuatu.”
Pada bagian lain, Choerudin yang juga sekretaris MWC NU Kecamatan Argomulyo menjelaskan gerhana matahari atau gerhana bulan hanyalah salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan Allah yang dengan ilmu atau sains kita lebih banyak mempelajari ayat-ayatNya di alam ini. Dengan terjadinya gerhana ini memberikan bukti bahwa alam ini ada yang mengatur, yakni Allah. Allah lah yang mengatur peredaran benda-benda langit sedemikian teraturnya sehingga keteraturan tersebut dapat diformulasikan atau dirumuskan untuk prakiraan. Dalam qur’an surat Ibrahim ayat 33 Allah berfirman yang artinya “Dia telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya dan telah pula menundukkan bagimu malam dan siang.” (Mudjibah/Choerudin)