Klaten (Bimas Hindu) – Internasional Prambanan Yoga day merupakan bentuk nyata untuk mengembangkan pariwisata dan untuk kebugaran tubuh, demikian disampaikan Direktur PT. Taman Wisata Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko Edy Setijono. “Kita akan melaksanakan beragam event karena pangsa pasar kita kan luas. Ada yang sifatnya religi mengingat Prambanan itu adalah candi Hindu,” kata Setijono saat membuka Internasonal Prambanan Yoga Day, Minggu (11/06).
Penyelenggaran Internasonal Prambanan Yoga Day merupakan kerja sama antara Asosiasi Yoga Indonesia (AYI) bersama Bimas Hindu Daerah Istimewa Yogyakarta, Bimas Hindu Jawa Tengah dan PT. Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko. Kegiatan yoga yang diikuti sekitar 750 peserta dari berbagai unsur kalangan masyarakat.
Turut hadir dalam Internasional Prambanan Yoga Day Ketua PHDI Provinsi Jawa Tengah, PHDI Daerah Istimewa Yogyakarta, Praktisi Yoga Nasional Ari Santoso dan Pegiat Yoga KS Arsana, Pembimas Hindu Jawa Tengah,dan Pembimas Hindu Yogyakarta.
Ari Santoso menjelaskan, yoga adalah pengendalian diri serta disiplin dalam pemikiran (citta) merupakan hasil pertama dalam prakerti, untuk mendapatkan kebahagiaan yang dapat dirasakan oleh diri sendiri, kesadaran dalam kehidupan sehari-hari yang akan menemukan kesadaran sucinya.
“Yoga menyatukan seluruh pikiran, tubuh dan jiwa kepada Tuhan untuk mencapai kebahagiaan,” jelas Ari.
Yoga bermakna sistem filsafat Hindu yang bertujuan mengheningkan pikiran, bertafakur dan menguasai diri. Sebenarnya ajaran ini merupakan suatu sistem latihan dengan penuh kesungguhan untuk membersihkan, mempertinggi dan memperdalam nilai-nilai kerohanian dalam mendekatkan diri dengan Tuhan (Brahman), sehingga cara itu segala konsentrasi selalu tertuju kepada-Nya. (Wahonogol-js/gt)