Cilacap – Kegiatan jalan sehat dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Cilacap ke-162 didukung penuh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap dalam memperkokoh silaturahmi lintas sektoral.
Untuk menambah kesemarakan, Pemkab menggandeng Perkumpulan Pelaku Jamu Alami Indonesia/PPJAI menggelar aksi minum jamu massal. Aksi minum jamu massal diikuti puluhan orang digelar di alun-alun Cilacap, (Jumat, 16/3) pagi.
Bersama Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, aparatur Kankemenag Cilacap beserta Forkompimda dan sejumlah pejabat dijajaran Pemkab Cilacap, ikut serta dalam Aksi minum Jamu massal.
Kegiatan ini masuk dalam rekor MURI Indonesia. Piagam dari MURI atas pencetakan rekor baru minum Jamu diserahkan oleh Senior Manager Muri, Sri Widayati kepada Bupati Cilacap. Rekor MURI aksi minum Jamu Massal diikuti 20.000 peserta yang terdiri dari, unsur pelajar, komunitas jamu, PNS dan masyarakat umum.
Kakankemenag Kabupaten Cilacap melalui Kasi Bimas Islam, Aziz Muslim mengapresiasi kegiatan tersebut. Dengan berkumpul bersama makan akan menambah keakraban dengan lintas sektoral. Sehingga akan lebih memudahkan koordinasi dalam menjalankan tugas dan fungsi Kemenag dengan Pemkab Cilacap.
“Jika dilihat sepintas seolah-olah kegiatan ini hanya sebatas bersenang-senang sekaligus menyehatkan karena semua peserta diberi jamu. Namun bila ditelaah lebih dalam, kebersamaan ini menambah keakraban antas instansi. Sehingga hal ini menjadi sangat penting bagi Kemenag yang memerlukan koordinasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Semua pejabat dan pegawai mebaur jadi satu dan tidak ada yang merasa sedih. Keceriaan terpancar dari tiap wajah yang bergabung. Ini pertanda baik sebagai wahana penguat tali silaturahmi,”Ungkapnya.
Sementara itu, menurut Ketua PPJAI, Mukit Hendrayatno, aksi minum jamu massal di Cilacap berhasil memecahkan catatat Muri. Aksi serupa pernah dilakukan Kabupaten Sukoharjo dengan peserta sebanyak 15.000.
Mukit juga mengemukakan, para peserta tidak perlu khawatir atas kandungan komposisi pada jamu yang akan diminum. Produk jamu yang disiapkan panitia adalah produk yang sudah resmi beredar sesuai dengan standar Badan Pengawas Obat dan Makanan/BPOM sehingga dari segi kesehatan maupun legalitas produk sudah terjamin.
PPJAI, lanjut Mukit, merupakan perkumpulan para pengusaha jamu herbal non-bahan kimia obat yang terus merintis dan mengembangkan produk jamu tanpa campuran bahan kimia obat. PPJAI yang memiliki ruang lingkup kerja se-Barlingmascakeb mengajak kepada siapa saja pelaku jamu atau siapa saja yang peduli dengan jamu bisa memperkuat misi untuk mengembalikan identitas asli jamu yaitu jamu yang alami dan legal, ujar Mukit.(On/bd)