Semarang (Humas) – Jaringan Kawal Jawa Tengah Inklusi (Jangka Jati) mendorong terciptanya rumah ibadah yang ramah bagi kaum disabilitas. Hal ini disampaikan oleh Adi Prasetyo dan para anggota Jangka Jati saat beraudiensi dengan Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in Ahmad di kantor setempat, pada Senin (3/6/2024).
Adi menuturkan masih ditemukannya rumah ibadah yang kurang atau bahkan belum memenuhi akses khusus bagi kaum disabilitas. Oleh karena itu ia berharap dengan adanya diskusi dan komunikasi dengan pemerintah melalui Kanwil Kemenag Jateng akan tercipta penyelenggaraan ibadah inklusi yang lebih baik kedepannya.
“Kebutuhan fasilitas dan infrastruktur ini jarang sekali diperhatikan dalam proses pembangunan rumah ibadah. Fasilitas untuk beragam penyandang disabilitas misalnya, terhitung sangat sedikit diperhatikan, meski sudah mulai ada beberapa yang mengusahakan tetapi masih sedikit sekali kita temukan khususnya di Jawa Tengah, “ ungkap Adi.
Menanggapi hal tersebut Kakanwil sangat mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Jangka Jati dalam mewujudkan penyelenggaraan ibadah yang inklusi.
“Rumah ibadah sudah seharusnya inklusi, sebagai upaya untuk mengakomodasi kebutuhan setiap umatnya. Beragamnya kebutuhan tadi seharusnya mulai diperhatikan oleh para pengurus yang mengurusi terkait fasilitas dalam rumah ibadah tersebut, “ sambut Kakanwil.
Kakanwil menambahkan penyandang disabilitas sangat beragam kebutuhannya. Sebagai upaya untuk mewujudkan rumah ibadah yang inklusi, rumah ibadah untuk semua orang, maka diperlukan untuk mengenali ragam-ragam disabilitas, serta kebutuhan lain apa saja yang seharusnya diakomodasi.
Jangka Jati berharap dengan adanya auidensi ini nantinya akan terbit himbauan atau regulasi dari pemerintah terkait keberpihakan rumah ibadah dalam menyediakan sarana dan prasarana bagi umat kaum disabilitas. (RK)