Wonosobo – Kepala Seksi PD Pontren Kankemenag Kab. Wonosobo, secara pribadi sumbangkan tiga buku karyanya sendiri yang berjudul Mengukur Kepuasan Masyarakat (layanan publik), Problematika Kawin Hamil dalam Konteks Ke-Indonesiaan dan buku Sejenak Mencari Inspirasi (tematik ayat Al-Qur’an) kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kab. Wonosobo.
Penyerahan tersebut dilakukan pada hari Selasa, (26/10), dan diterima langsung oleh Kepala Arpusda Kab. Wonosobo, H. Mushafa.
Sesaat setelah menerima buku tersebut, Mushafa, menyampaikan bahwa perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
“Perpustakaan itu menyediakan berbagai koleksi buku dan majalah sebagai tempat koleksi perpustakaan dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh pemerintah daerah atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk menambah wawasan” kata Mushafa.
Selanjutnya, Fakih Khusni, membeberkan bahwa perpustakaan menjadi tempat yang dipilihnya lantaran perpustakaan dianggap menjadi tempat mencari informasi ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan menjadi tempat mencari inspirasi berbasis literasi yang menjadi bagian dari kebutuhan manusia,
“buku yang saya tulis tidak jauh-jauh dari pengalaman saya mengabdi di Kementerian Agama. Saya putuskan untuk sumbangkan buku saya, agar dapat dijadikan referensi bagi masyarakat umum, “ kata Fakih.
Diakhir penyerahan buku, Fakih, berharap semoga Arpusda Kab. Wonosobo semakin lengkap koleksinya dan digemari masyarakat, “dengan keyakinan yang kuat insyaallah Arpusda Wonosobo semakin maju dan berkualitas dalam melayani kebutuhan wawasan ilmu bagi masyarakat Wonosobo khususnya dan masyarakat Jawa Tengah pada umumnya.” Tandasnya.
Sementara itu, mengetahui hal tersebut, Kakankemenag Kab. Wonosobo, Ahmad Farid, memberikan komentar bahwa langkah yang diambil salah satu Kasi di Kantor yang ia pimpin, adalah langkah yang dapat ditiru oleh seluruh staff atau ASN Kemenag, untuk menuliskan pengalamannya ke dalam sebuah buku, “buku adalah jendela dunia. Diharapkan ada pesan-pesan positif yang termuat dalam buku yang dirilis. Lebih lagi jika buku itu ada kaitannya dengan pengalaman kerja atau tugas nya di Kemenag, diharap mampu menjadi gambaran umum masyarakat tentang isi dari Kemenag itu sendiri,” kata Farid. Fk-ws