PATI, Humas — Keberadaan tempat ibadah Gereja dan Vihara berdampingan dengan Masjid di desa Jrahi dan desa giling Kecamatan Gunungwungkal menjadi simbol kerukunan umat beragama di Kabupaten Pati. Hal itu pula yang menjadikan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati, Jawa Tengah meresmikan Desa Jrahi dan Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal sebagai Kampung Moderasi Beragama (KMB) pada Rabu, (26/7/23).
Peresmian KMB dilakukan secara terpusat di Vihara Saddhagiri Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, bersamaan dengan pelaksanaan launching KMB yang digelar serentak secara nasional oleh jajaran Kemenag di seluruh Indonesia. Doa lintas agama oleh tiga pemuka agama di desa tersebut yakni Islam Kristen dan buddha mengawali launching KMB itu.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Plt Kepala Kemenag Pati, Ahmad Syaikhu dan sejumlah tokoh diantaranya Camat Gunungwungkal Febes Mulyono, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pati Ahmad Choiron, pihak TNI, Polri, dan penyuluh agama islam di masing-masing Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam Kemenag Pati.
Ahmad Saikhu mengungkapkan dua desa tersebut ditunjuk menjadi kampung moderasi beragama di Pati dengan beberapa pertimbangam, diantanya kampung terkait mempunyai masyarakat heterogen dengan berbagai agama dan penghayat kepercayaan.
”Di sini ada Islam, Budha, Kristen dan penghayat kepercayaan. Ini sudah mencerminkan adanya moderasi beragama yang baik,” terang Plt Kepala Kantor Kemenag Pati Ahmad Syaikhu.
Kedua desa tersebut juga dianggap memiliki paham moderasi atau rukun damai dalam bermasyarakat dan beragama.
Sementara Ahmad Choiron, Ketua FKUB mengharapkan kampung moderasi yang telah terbentuk menjadi inspirasi bagi wilayah lainnya. Menurut dia, KMB merupakan langkah tepat menangkal ekstremisme dalam beragama.
”Ini harus diuri-uri. Kerukunan antar umat beragama termasuk tugas saya. Agar untuk beragama ini tidak terlalu keras dan radikal. Karena ini kita tidak sendirian. Kita tidak hanya personal umat beragama tapi kampung. Ndak ada konflik dan persoalan. Hidup rukun, toleransi,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Camat Gunung Wungkal Febes Mulyono mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih karena telah memilih dua desa di wilayahnya menjadi kampung moderasi. Diharapkan pengukuhan tersebut semakin memupuk kerukunan di Kecamatan Pati bagian paling barat tersebut.
”Ini menjadi simbol kerukunan antar umat beragama. Keyakinan masing-masing pribadi tapi kerukunan kita sama. Saya adalah kita,” ucap Febes.
Kegiatan ini diakhiri dengan pengguntingan pita pada tugu kampung moderasi beragama yang ada di dua desa yakni desa Jrahi dan desa Giling sebagai pertanda telah resmi dilaunching. Pengguntingan pita tugu KMB di desa Jrahi dilakukan oleh Plt. Kepala Kemenag Pati, sedangkan di desa Giling dilakukan oleh Camat Gunungwungkal.(at/Sua)