Kesejahteraan Tenaga Pendidik Lembaga Pendidikan Islam Nonformal Turut Menjadi Perhatian Pemerintah Daerah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Pemerintah daerah turut memberikan perhatian kepada tenaga pendidik pada lembaga pendidikan Islam nonformal di Jawa Tengah. Demikian disampaikan Tantowi Jauhari, Kasi PD. Pontren selaku pembina apel, pada gelaran Apel Penghormatan Bendera yang dilaksanakan di halaman kantor, Jumat (17/2/2023).

Apel tersebut diikuti oleh ASN di lingkungan Kankemenag Kota Semarang, yang berseragam batik aneka motif keragaman kekayaan budaya Indonesia.

“Kesejahteraan ustadz-ustadzah LPQ, Madin dan Ponpes di Kota Semarang turut menjadi perhatian Pemerintah Daerah, yang telah memberikan insentif kepada mereka secara rutin. Selain dari Pemkot, Pemprov pun juga memberikan insentif yang diterimakan setiap 3 bulan sekali,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, ia menginformasikan, adanya alokasi penambahan jumlah penerima insentif bagi ustadz-ustadzah Pondok Pesantren. “Tahun ini, Pemprov Jateng memberikan tambahan alokasi penerima insentif khusus bagi ustadz-ustadzah dari Pondok Pesantren, karena jumlah penerima insentif antara LPQ, Madin dan Ponpes tidak seimbang. Yang Ponpes masih sedikit sekali. Saat ini, kami sedang melakukan pendataan dimaksud,” terangnya.

Ia berharap, dengan adanya perhatian Pemerintah Daerah mampu meningkatkan semangat tenaga pendidik pada lembaga pendidikan Islam nonformal. “Meskipun mereka melandasi kinerjanya dengan ibadah, semoga tak hanya menjadi bekal mereka di akhirat, tetapi kesejahteraan mereka pun ikut terpenuhi,” ujarnya.

Selain itu, dalam apel tersebut, Tantowi juga menginformasikan agenda MQK Tingkat Nasional, dan juga adanya kendala dalam aplikasi SIPDAR.(Dintha/NBA)