Semarang – Senin (9/1/2023) ada pemandangan berbeda di KUA Kecamatan Pedurungan. Nampak pemuda-pemudi mengenakan jas almamater warna hijau toska, rupanya mereka adalah mahasiswa UIN Walisongo yang ditugaskan untuk melakukan pengamatan langsung terkait tusi KUA.
Syamsuri selaku Kepala KUA Kecamatan Pedurungan menyambut dengan tangan terbuka kedatangan para mahasiswa UIN Walisongo.
Ia didampingi jajarannya, menerima mahasiswa tersebut di Masjid At Taubah yang berlokasi tidak jauh dari KUA, tepatnya di Jalan Sendangguwo Baru III Perum Korpri Gemah Pedurungan. “Mohon maaf, teman-teman kami terima di masjid ini, mengingat kondisi KUA yang tidak memungkinkan untuk menampung tamu yang agak banyak,” tuturnya mengawali sambutannya.
“Kami merasa senang sekaligus tersanjung akan kedatangan teman-teman. Apalagi tadi disampaikan kunjungan ke KUA Pedurungan kali ini dalam rangka melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi KUA sebagai pelayan masyarakat,” sambungnya.
Ia menerangkan, tugas dan fungsi yang dilakukan oleh KUA seuai dengan PMA Nomor 34 Tahun 2016. “Berdasarkan PMA, ada 9+1 tugas dan fungsi utama yang harus dilaksanakan oleh KUA, salah satunya mungkin yang sudah teman-teman ketahui yaitu melaksanakan pelayanan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan nikah dan rujuk,” terangnya.
“Tapi sebetulnya tugas kami tidak hanya itu, kami juga memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan mengurus pensertifikatan tanah wakafnya, pengurusan ijin pendirian masjid, memberikan bimbingan manasik haji kepada calon jemaah haji reguler, pelayanan hisab dan rukyat, dan juga tugas-tugas keagamaan lainnya yang bersinggungan langsung dengan masyarakat di tingkat Kecamatan,” imbuhnya.
Menurutnya, KUA merupakan garda terdepan Kementerian Agama, oleh karenanya staf KUA harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga tidak menimbulkan aduan, yang akan berimbas pada buruknya penilaian masyarakat terhadap Kemenag. “Selama 10 tahun terakhir, belum ada pengangkatan ASN di lingkungan Kemenag, padahal tusi dari Kemenag tidaklah berkurang, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara jumlah pegawai dengan volume pekerjaan yang ada,” ungkapnya.
“Namun demikian, hal ini tidak boleh menjadikan kami lalai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami terus berupaya untuk selalu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Kepuasan masyarakat tentulah kebahagiaan bagi kami, dan insya Allah akan menjadi ladang pahala bagi kami. Ikhlas beramal, itulah yang selalu berusaha kami tanamkan dalam hati kami, sebagaimana slogan Kementerian Agama,” pungkasnya.(Syamsuri/NBA/bd)