Semarang – Seleksi Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Kota Semarang yang diselenggarakan di Aula Kementerian Agama Kota Semarang, Sabtu (20 Mei 2023), sukses digelar.
Enam orang santri berhasil lolos dalam seleksi tersebut. Mereka adalah Nabila Oktonaura Nurwijaya dan Muhammad Farisi santri dari Ponpes Fadhlul Fadhlan, serta Muhammad Fatih Tegar santri dan Ahmad Faiz, santri dari Ponpes Al Ishlah, sebagai santri yang lolos pada tingkat ula. Sedangkan di tingkat wustha, ada Fenida Rahmawati santri dari Ponpes Assalafi Al Asror dan Muhammad Izzul Haq dari Ponpes Al Ishlah.
Kepala Seksi PD Pontren Kemenag Kota Semarang, Tantowi Jauhari menyampaikan, enam santri ditetepkan sebagai kontingen MQK Kota Semarang yang siap maju dalam seleksi tingkat Provinsi Jawa Tengah.
“Insya Allah kontingen tersebut akan berangkat ke Wonosobo mewakili Kota Semarang dalam MQK Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan pada 29-31 Mei mendatang,” katanya.
Menurutnya, MQK Tingkat Provinsi teknis pelaksanaannya bukan perlombaan yang akan menentukan juaranya, tetapi bersifat seleksi atau semacam audisi. Meski demikian, ia berharap, kontingan asal Kota Semarang tetap bersemangat, sehingga dapat lolos dan mewakili Jawa Tengah maju ke tingkat pusat.
“Semoga dari Kota Semarang ada yang lolos maju tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan Jawa Timur, Juli 2023,” katanya.
Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Semarang, KH Samsuddin menambahkan, dalam MQK tersebut digelar tiga cabang lomba, yaitu, tingkat ula, wustha, dan ulya. Menurut keterangannya, setiap peserta akan berlomba membaca beberapa kitab kuning yang sudah ditentukan oleh panitia pusat, diantaranya, untuk koita fiqih ada matan Safînah an-Najâ karya Sâlim Samîr al-Hadlary bagi tingkat ula, kitab Fath al-Qarîb al-Mujîb fî Syarh Alfâzh at-Taqrîb untuk tingkat wustha.
Sedangkan di tingkat ulya, kata Gus Samsuddin, kitab yang dibaca adalah Fath al-Mu’în bi Syarh Qurrah al-‘Ain bi Muhimmât ad-Dîn, karya Ahmad Zain al-Dîn al-Malîbârî.
“Itu sebagian kitab yang akan dibaca dalam lomba tersebut. Di samping masih ada kitab-kitab kuning lain yang akan dibaca oleh peserta,” katanya.
Sebagai persiapan dalam menghadapi lomba tersebut, lanjut dia, kontingan dari Kota Semarang akan mendapatkan bimbingan dari pengasuh pondok pesantren masing-masing.
“Insya Allah FKPP bersama Kemenag Kota Semarang akan mendampingi para santri dalam bermusabaqqah. Semoga kontingen kita dapat lolos maju ke nasional,” harapnya.(23DN/NBA/bd)