Karanganyar – Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar kembali dilibatkan dalam Upacara Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler Ke 101 Tahun 2018 Kodim 0727 di Desa Karang Kecamatan Karangpandan, Kamis, (03/05). Dalam penutupan tersebut, mulai dari ASN Kemenag, KUA, Penyuluh Non PNS hingga unsur ormas keagamaan seperti LDII, MTA, Muhammadiyah serta NU ikut menyukseskan upacara penutupan.
Disampaikan Museri, Kasi Bimbingan Masyarakat Islam yang mengkoordinir tim dari Kementerian Agama bahwa pegawai di jajarannya senantiasa siap membersamai TNI/Polri dalam membangun karakter dan kemandirian bangsa melalui kegiatan yang ada pada TMMD.
“Kementerian Agama selalu siap bila diminta oleh TNI/Polri atau lembaga manapun untuk membangun karakter dan kemandirian bangsa. Ini sudah kita buktikan pada tahun 2015, dimana saat itu Kemenag menjadi mitra dalam penyelenggaraan TMMD dengan aktif mendukung dalam kegiatan fisik dan non fisik,” ujar Museri.
Lebih lanjut, mantan Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah ini mengatakan bahwa gotong royong yang merupakan budaya Bangsa Indonesia sangat penting untuk selalu diupayakan. Menurutnya hal tersebut dapat menjadi sarana menjaga kerukunan antar umat beragama di tengah masyarakat.
“Pada TMMD ini, Kemenag dilibatkan dalam pembangunan non fisik dengan memberikan penyuluhan tentang kerukunan umat beragama. Dan dengan adanya gotong royong antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun desanya, ini dapat dijadikan sarana untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di tengah masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kol. Inf Widi Prasetijono yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Mulyono. Dalam amanatnya, Danrem mengatakan bahwa dalam waktu dekat ada pesta demokrasi. Sebagai perhelatan aspirasi rakyat, Pilkada Serentak 2018 seharusnya dapat digunakan sebaik-baiknya untuk memilih pemimpin yang transformatif serta memiliki komitmen dan integritas yang kuat kepada rakyatnya.
“Jangan menjadikan momentum pesta demokrasi ini hanya untuk memenuhi hasrat politik pribadi atau golongan, yang justru malah dapat memecah persatuan dan kesatuan Bangsa,” katanya.
Dalam amanatnya tersebut, juga mengimbau seluruh komponen Bangsa agar berpartisipatif aktif dalam pembangunan nasional dengan memanfaatkan pesta demokrasi secara bijak dan bertanggung jawab.
“Memilih adalah hak setiap orang, namun yang paling utama, menjalankan kewajiban dan menghargai berbagai pilihan secara bertanggung jawab, demi rakyat dan Bangsa Indonesia,” katanya.
Pelaksanaan TMMD mulai 4 April – 3 Mei 2018 selama 30 hari di Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Melibatkan 175 orang dan menghabiskan dana Rp. 1.563.980.000,00. (ida-hd/Wul)