Wonogiri – Saat ini bulan suci ramadan telah memasuki fase akhir, tinggal menghitung hari, bulan yang penuh kemuliaan ini akan segera meninggalkan kita. Tidak ada manusia yang bisa memastikan apakah ia akan kembali bertemu ramadan tahun depan atau tidak. Sejatinya, 10 hari akhir ramadan ini harus menjadi puncak ibadah kita. Fase ini menarik, menjadi penentu bagi siapa saja yang berhak disematkan gelar takwa.
Namun miris, di akhir Ramadhan, banyak orang yang mulai lupa bahwa mereka sedang dalam bulan yang dilipat gandakan pahala saat mereka berbuat satu kebajikan. Pasar, warung kopi mulai ramai, target ramadan tidak tercapai dan lailatul qadar berlalu begitu saja.
Lailatul qadar merupakan malam yang paling dinanti umat muslim saat ramadan. Sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an bahwa kemuliaannya lebih baik dari seribu bulan.
Hal tersebut di ungkapkan H. Mursyidi, Pranata Humas Kankemenag Wonogiri ketika menyampaikan kultum ramadan setelah pelaksanaan Sholat dhuhur berjamaah di Masjid Agung At Taqwa Kabupaten Wonogiri, Selasa, (06/05) kegiatan tersebut di ikuti para jemaah yang kebanyakan para ASN di lingkungan Pemkab Wonogiri.
Keberadaan lailatul qadar pasti, namun kapan waktunya selalu menjadi misteri. Tanggal kedatangannya tidak ada yang dapat memastikan. Tidak ada dalil yang menyebutkan secara terang kapan waktunya terjadi, sehingga terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Mayoritas ulama berpendapat bahwa malam kemuliaan itu terjadi di 10 hari terakhir Ramadhan dan secara khusus lagi pada malam-malam ganjil, yaitu malam 21, 23, 25, 27, dan 29.
Dengan mengetahui kemuliaan lailatul qadar harus menjadi motivasi bagi kita untuk meningkatkan kualitas ibadah di hari-hari terakhir ramadan dengan cara memperbanyak shalat malam, membaca Al Quran, zikir, berdoa, membaca shalawat, tasbih, istighfar, i’tikaf, dan lainnya. Menurutnya malam lailatul qadar di bulan ramadhan menjadi dambaan semua umat Islam di seluruh penjuru dunia.
“Malam lailatul qodar ini sangat istimewa dan spesial karena banyak keutamaan/ ganjaran yang bisa didapatkan umat muslim saat bertemu dengan malam tersebut,” jelas Mursyidi.
Malam lailatul qadar sendiri memiliki arti yaitu, satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadhan. Malam ini disebutkan dalam Alquran sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
“Malam lailatul qadar ini sangat rahasia. Tak ada satu orang pun yang mengetahui kapan datangnya malam istimewa ini, mari berburu lailatul qadar dengan meningkatkan kualitas ibadah kita, tidak hanya pada malam ganjil dan tidak berspekulasi kapan lailatul qadar itu terjadi, tetapi fokuslah beribadah di 10 hari akhir Ramadhan. Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita semua bertemu dengan malam lailatul qadar, kita juga terus menerus berdoa agar pandemi covid-19 segera berlalu,” harapnya.(mursyid/Sua)