Kunci Kesuksesan Pembentukan Generasi Berakhalak Mulia adalah Ikhlas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Sabtu (25/6/2022) digelarlah kegiatan doa bersama dalam rangka penyerahan Ruang Kelas Baru (RKB) dari Yayasan Pendidikan Islam Futuhiyyah Palebon kepada MI Futuhiyyah Palebon.

Bertempat di madrasah setempat, kegiatan dihadiri oleh Pengurus Yayasan, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat sekitar, serta Kepala RA, MI dan MTs yang tergabung dalam Yayasan Pendidikan Islam Futuhiyyah Palebon. Hadir pula seluruh dewan guru dan perwakilan wali murid dari masing-masing kelas.

Dalam kegiatan tersebut, H. Mudjab selaku Ketua Yayasan berkesempatan menyerahkan langsung 3 RKB kepada Slamet Agus Wahid Kepala MI Futuhiyyah Palebon. Dalam sambutannya, H. Mudjab berucap syukur atas terealisasikannya 3 RKB pada tahun ini. Hal serupa juga disampaikan oleh Slamet Agus Wahid, yang menuturkan apresiasi kepada pihak yayasan yang telah memfasilitasi penyediaan sarana ruang kelas baru bagi peserta didik tahun pelajaran 2022/2023.

Sementara itu Habib Ja’far bin Idrus Al Musawwa didapuk untuk memberikan tausiyah pada acara tersebut menyampaikan, peran pentingnya lembaga pendidikan dalam pembentukan karakter generasi penerus bangsa. “Pendidik itu merupakan profesi yang mulia, maka manfaatkanlah untuk mencetak putra-putri yang berakhlak mulia, kuncinya adalah keikhlasan,” pesannya.

“Jika kita mengajar dengan ikhlas, maka Allah akan memberikan kemudahan dalam kegiatan belajar-mengajar. Kita mengajar dengan hati senang, tentu anak-anak juga akan mudah dalam menerima pelajaran, dan menjadi anak-anak yang menurut dengan guru,” sambungnya.

“Selain itu, sebagai guru harus menjadi suri tauladan yang baik bagi anak didik kita, karena apapun yang kita lakukan, sedikit banyak akan ditiru oleh peserta didik,” imbuhnya.

“Dan jangan lupa berdoa. Tugas kita adalah berikhtiar semaksimal mungkin, jangan lupa penentu keberhasilan adalah Allah SWT. Jika kita mengajar kemudian diiringi dengan doa, insya Allah mereka akan jadi anak yang sholih dan sholihah,” pungkasnya. (SAW/NBA/rf)