KOTA PEKALONGAN – UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan kedatangan tamu dari Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada hari Rabu, 12 April 2023. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya kerjasama antara UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk mempererat hubungan bilateral di berbagai bidang strategis.
Hadir dalam kegiatan tersebut Atase Kebudayaan Kedubes Amerika Serikat Mrs. Emily Yasmin Noris dan Staf, Delia Vitananda. Sedang dari pihak UIN gus Dur hadir Rektor, Para Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan kepala lembaga dan unit serta perwakilan mahasiswa dari masing-masing fakultas.
Kunjungan ini dikemas dengan diskusi dan dialog. Acara yang digelar di Ruang Seminar Perpustakaan ini dibawakan oleh Mahasiswa KPI Farah Farhatus Shoimah yang juga peserta pertukaran pelajar SUSI. Acara diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Prof. Dr. H Zaenal Mustakim, M.Ag. Dalam sambutannya, ia menyambut baik kunjungan persahabatan ini dan berharap agar kunjungan ini bermanfaat bagi kedua belah pihak.
“Kunjungan tamu dari Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat merupakan momen yang sangat penting bagi UIN Gus Dur dalam upaya mempererat hubungan bilateral di bidang kebudayaan dan pendidikan. Kami berharap kunjungan ini dapat menjadi momentum bagi kedua belah pihak untuk saling memahami dan bekerjasama dalam mengembangkan kebudayaan yang bermanfaat bagi kedua negara. Saya mendorong agar mahasiswa, Dosen maupun Tendik dapat memanfaatkan peluang-peluang program pertukaran dosen, staf, dan mahasiswa untuk magang di Amerika Serikat,” tandasnya.
Sementara Atase Kebudayaan Kedubes Amerika Serikat, Emily Yamnie Norris dalam presentasinya menjelaskan tiga hal penting terkait hubungan bilateral Indonesia dan Amerika, Pertama, Indonesia dan Amerika Serikat memiliki kesamaan sebagai negara yang menjunjung tinggi demokrasi, HAM dan kebebasan beragama; Kedua, Amerika Serikat dan Indonesia memiliki rekam jejak kemitraan yang telah terjalin lebih dari 17 tahun dalam bidang kesehatan, keamanan, ekonomi serta demokrasi dan HAM; Ketiga, Kedutaan Besar Amerika Serikat memiliki program-program yang bisa dimanfaatkan oleh sivitas akademika UIN Gus Dur, seperti KL-YES (Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study), YSEALI (Youth Southeast Asian Leaders Initiative), SUSI (Study of The US Institutes, American Corner, @Amerika, Tech Girl, Full Bright dan progam lain yang bisa diakses di https://id.usembassy.gov/id/education-culture-id/.
Pada kesempatan ini, ia juga menceritakan kehidupan muslim di Amerika. “Amerika adalah negara yang terbuka, aman dan nyaman bagi kehidupan beragama. Hampir di setiap negara bagian berdiri pusat-pusat Islam (Islamic Center) dan komunitas muslim yang dapat hidup berdampingan dengan warga negara dari berbagai latar belakang agama, etnis dan kebangsaan,” ungkapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh UIN Gus Dur untuk berkunjung. “Saya sangat senang dapat bertemu dengan akademisi dan mahasiswa UIN Gus Dur dan berdiskusi tentang kebudayaan Amerika Serikat. Saya berharap kunjungan ini dapat membawa manfaat yang baik bagi kedua belah pihak.” Pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan dialog dan tanya jawab, penyerahan cendera mata dan dipungkasi dengan buka bersama. (Irfandi/ANT/bd).