MAN 1 Karanganyar Kunjungan Edukasi Di UIN Malang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Pada hari Jum’at, 7 Oktober 2022, MAN 1 Karanganyar melakukan studi banding ke UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Untuk sampai di  UIN Malang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, memerlukan biaya yang tidak murah, namun bagi Kamad MAN 1 Karanganyar, Lanjar Utami hal itu sepadan  dengan pengalaman yang sangat banyak diperoleh.

“Untuk memperoleh hasil yang maksimal jangan pernah  takut gagal, selalu mencoba dan mencoba, sampai bisa dan pasti bisa. Tanamkan mental yang kuat , percaya diri , harus  optimis senantiasa dan yang finali berdoa serta tawakal. untuk menjadi hebat jangan takut mencoba. Salam semangaat,” jelasnya.

Lanjar juga mengatakan bagi Seorang pendidik saat memberikan ilmunya banyak bermacam cara atau strategi.

“Guru punya 1001 cara untuk menyampaikan ilmu kepada anak didiknya. Demikian pula ilmu yang didapat oleh guru juga bermacam- macam. Diantaranya ada yang diperoleh melalui buku atau membaca, membuka goegle atau istilah kerennya goegling dan ada pula dengan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari tempat lain,  Istilah ini disebut studi banding.  Makna Studi banding sendiri yaitu dengan mendatangi tempat nyata untuk memperoleh ilmu dari tempat atau sekolah atau universitas,atau dari badan yang lain. Sehingga sepulangnya dari tempat itu Kita dapat meniru atau mencontoh atau menerapkan di Madrasah Kita, yang tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi Madrasah,” jelasnya.

Selanjutnya MAN 1 Karanganyar mengadakan kunjungan ke lab. Komputer. Sangat menarik karena bahan yang dipakai yaitu barang bekas. Program –programnya diantaranya, Pengembangan dron jarak jauh,yaitu,bermafaat untuk pencarian orang hilang dengan menggunakan suhu panas, belajar mikro juga gelombang radio, merancang piranti elektronik sesuai kebutuhan, mengangkut barang atau untuk apa,  berkumbang di IOT kontrol lampu radio listrik melalui HP.

Untuk pembelajaran ini hendaklah menanamkan mainset Membuat siswa senang terlebih dahulu, barulah menggabungkan multimedia dan robotik. Pengembangan sensor hidung elektronik dapat membedakan haram halal bangkai.(ida/sua)