Semarang- Berita di surat kabar Suara Merdeka tentang dihentikannya Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTM) tingkat SMP/SD/TK di kota Semarang dalam naungan Diknas dari tanggal 1 -6 November 2021, menjadikan tim penanganan dan penanggulangan covid-19 MAN 2 Kota Semarang mengambil sikap. Yaitu bergerak mensikapi dan lebih waspada untuk mengantisipasi agar penularan tidak terjadi.
Hari Muryana, Ketua penanganan dan pengendalian covid-19 madrasah menuturkan, sejak awal, madrasah sudah menyiapkan segala perangkat yang berhubungan dengan protokol kesehatan misalnya wastafel, sabun cuci tangan, thermogun dan hand sanitezer. Bahkan guru, tenaga kependidikan sudah mendapatkan vaksin yang kedua. Dan secara periodik, madrasah mendatangkan nakes untuk cek ulang kesehatan dengan cara acak dengan swab anti gen. “Semua yang di lakukan adalah sebagai bentuk ikhtiar madrasah,” tegas Hari
Wakil Kepala Urusan Kesiswaan, Irfai menjelaskan, untuk menjaga ketertiban, kenyamanan selama PTM ,juga memaksimalkan satpam dan petugas piket dari unsur guru dan BK, menscreening kondisi kesehatan peserta didik sebelum masuk madrasah. “Agar lebih maksimal, satpam dalam tugas di beri seragam baru yang di dasarkan pada Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No.4/2020 tentang pengamanan swakarsa yang ditanda tangani Jendral Idham Aziz,”imbuh Irfai.
Abdillah Syukri, Satpam senior madrasah siap melaksanakan tugas dengan tegas dan humanis terhadap siapapun. Apalagi di tengah pandemi covid-19, satpam wajib memberikan pelayanan keamanan prima kepada seluruh warga madrasah (Ahmad Riyatno-bd)
Guru Piket dan Satpam MAN 2 Kota Semarang Bersinergi Mengamankan Warga Madrasah dari Covid-19 Dengan Menscreening Siapa Saja Yang Masuk ke Madrasah Dengan Prokes