Kebumen – Sabtu, (28/01), guru – guru madrasah di lingkungan KKM (Kelompok Kerja Madrasah) MAN 4 Kebumen mengikuti Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka (Bimtek IKM). Sebuah paradigma pembelajaran baru yang telah disosialisasikan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk seluruh madrasah di Indonesia lewat adanya Kurikulum Merdeka.
Di hadapan peserta Bimtek yang ditempatkan di Aula MAN 4 Kebumen tersebut, Kepala MAN 4 Kebumen, Drs. Suratno, M.Pd.I secara singkat mengemukakan dinamika di balik digulirkannya penerapan Kurikulum Merdeka. Menurutnya, beberapa penelitian menemukan tentang masih rendahnya kemampuan pelajar dalam beberapa aspek sehingga diperlukan adanya perubahan, salah satunya kurikulum.
“Riset PISA salah satunya, yang menunjukkan bahwa kualitas pelajar kita masih di bawah kompetensi minimum yang ditandai oleh rendahnya kemampuan literasi dan numerasi pelajar kita menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi lahirnya kurikulum merdeka ini,” kata Suratno.
Pada sesi pemaparan materi, Fauzi Ma’shum selaku pemateri pertama dalam kegiatan Bimtek IKM tersebut secara panjang lebar menjelaskan apa paradigma baru dalam pembelajaran dan assessmen pada kurikulum merdeka. Ma’shum menegaskan bahwa dalam kurikulum merdeka, nantinya proses pembelajaran harus lebih berpusat pada siswa, dapat dilaksanakan secara lebih fleksibel, disesuaikan dengan kemampuan peserta didik sekaligus mampu menyesuaikan dengan konteks dan muatan lokal.
Sementara pemateri kedua, Wuryani yang juga selaku pengawas MAN 4 Kebumen memaparkan apa saja yang syarat-syarat perlu dipenuhi oleh tiap-tiap madrasah untuk dapat menerapkan kurikulum merdeka. Selain itu, Wuryani juga memberikan bimbingan teknis membuat perangkat pembelajaran kurikulum merdeka yang dalam sesi ini disambut antusias oleh peserta melalui tanya jawab. (Ca’Rose/fz/bd)..