081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

MAN Cilacap Menuju Adiwiyata Nasional

Cilacap – Hampir tiga tahun MAN Cilacap mencanangkan program madrasah Adiwiyata. Jerih payah dari kesungguhan program ini dengan terus melakukan pembenahan-pembenahan yang menjadikan madrsah yang nyaman, asri dan ramah lingkungan. Bukti dari kerja keras ini MAN Cilacap pada tahun 2016 dianugerahi sebagai Madrasah Adiwiyata oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Untuk meningkatkan kualitas Adiwiyata, madrasah juga melakukan kerja sama dengan instansi terkait seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Cilacap sebagai mitra pembina dan PLTU Karangkandri, Cilacap.

Bentuk kerja sama dengan PLTU Cilacap yaitu didatangkan mesin pengolah sampah di MAN Cilacap sebagai alat untuk mendaur ulang atau menggunakan kembali material-material yang memungkinkan. Sedangkan dari pihak BLH sebagai mitra pembina, madrasah terlibat aktif ikut melakukan reboisasi di pulau Nusakambangan oleh Tim Pencinta Alam MAN Cilacap (Mancapala).

Sebagai bentuk tanggung jawab yang berkesinambungan, tahun ini dicanangkan sebagai madrasah dengan mengembangkan budidaya  buah naga. Untuk merealisasikan gagasan, madrasah telah menanamnya disekitar kelas. Buah tersebut nantinya menjadi perhatian untuk dikaji dan dikembangkan menjadi produk unggulan seperti misalnya sebagai pewarna alami pada makanan, semir sepatu atau es krim.

Selain itu untuk menambah asri madrasah mengadakan lomba mempercantik taman pada masing-masing kelas dengan memperbaharui jenis tanaman dan variasi menanam. Seperti ditanam menggantung dengan menggunakan batok kelapa sebagai pot atau menggunakan bekas botol mineral.

Setiap seminggu sekali juga ada petugas yang mengambil sampah-sampah daur ulang untuk bisa dipilah dan digunakan lagi seperti untuk membuat pot tanaman gantung. Petugas ini terbentuk dari perwakilan organisasi ektrakurikuler dan Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) yang terdiri dua orang perwakilan.

Untuk menampung air hujan agar tidak terbuang lewat drainase, madrasah juga membuat biopori-biopori yang berjarak lima meter antar lubangnya. Genteng-genteng yang sudah tidak terpakai dimanfaatkan sebagai kolam ikan, menggabungkan plastik polybag yang ditata  sedemikian rupa untuk membuat kotak 3 x 6 x 0,75 m.

“Menurut saya Adiwiyata adalah proram yang bagus karena siswa menjadi peduli sampah dan bila tidak ada program ini taman-taman tidak terawat dengan baik”, kata Burhanuddin Kusuma, Wakil Ketua OSIM MAN Cilacap.

“Untuk menanamkan kesadaran, kami selalu mengingatkan tentang Adiwiyata setelah asma’ul husna di awal pelajaran. Membudayakan slogan “Lestari Alamku, Berseri Madrasahku” disetiap kesempatan misalkan pada pengarahan umum di aula seperti stadium general. Guru dan seluruh komponen juga dilibatkan dalam mensukseskan Adiwiyata ini!”, tutur Priyo Wahyuono selaku Waka Sarpras selaku penanggungjawab program.

“ Menghijaukan madrasah tak akan berhasil tanpa kesadaran dari semua pihak, oleh karena itu perilaku ini menjadi karakter semua manusia baik murid, guru, tenaga kependidikan dan seluruh komponennya!”, pungkasnya.(Mp/Agus S./bd)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Terkait

𝗦𝗲𝗻𝗮𝗺 𝗦𝗲𝗵𝗮𝘁, 𝗘𝘅𝗽𝗼 𝗨𝗠𝗞𝗠 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗹, 𝗣𝗶𝗷𝗮𝘁 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀, 𝗦𝗲𝗿𝘃𝗶𝗰𝗲 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀, 𝗗𝗼𝗻𝗼𝗿 𝗗𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗗𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗹𝗮𝘆𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗿𝘁𝗶𝗳𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗣𝗿𝗼𝗱𝘂𝗸 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗹 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀 𝗠𝗲𝗿𝗶𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗴𝗶𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗥𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮 𝗠𝗲𝗺𝗽𝗲𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁𝗶 𝗛𝗔𝗕 𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗴 𝗸𝗲-𝟳𝟳

𝗣𝗷 𝗕𝘂𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗔𝗽𝗿𝗲𝘀𝗶𝗮𝘀𝗶 𝗞𝗮𝗻𝗸𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗴 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗦𝗮𝘁𝗸𝗲𝗿 𝗧𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶𝗮𝗻 𝗟𝗮𝗽𝗼𝗿𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻𝗴𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻 𝗕𝗲𝗻𝗱𝗮𝗵𝗮𝗿𝗮 𝗧𝗿𝗶𝘄𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗜𝗜𝗜 𝗧𝗮𝗵𝘂𝗻 𝟮𝟬𝟮𝟮

Skip to content