Semarang – Fitriyanto, Kabid PHU Kanwil Kemenag Prov. Jateng mengatakan, tahun ini lokasi penginapan jamaah haji dari Indonesia berada tidak jauh dari masjidil haram maupun masjid nabawi, namun demikian jamaah tetap diminta untuk melakukan manajemen waktu, guna optimalisasi ibadah haji.
Hal ini disampaikannya kepada calhaj Kota Semarang Tahun 1444 H/2023 M pada kegiatan Bimbingan Manasik Haji I Tingkat Kota Semarang, yang dilaksanakan di auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo, Selasa (9/5/2023).
Tercatat ada 1.589 calhaj Kota Semarang yang turut dalam kegiatan tersebut. Selain itu, kegiatan itu juga dihadiri Kakankemenag, Kabag Kesra, Ketua IPHI, Ketua FKKBIHU dan petugas haji Kota Semarang.
“Pemerintah telah menyediakan bis salawat yang beroperasional selama 24 jam. Jadi Bapak/Ibu jika berkeinginan untuk melaksanakan salat berjamaah di masjid, bisa kapan pun,” tuturnya.
“Namun demikian, lift hotel itu terbatas, padahal jumlah penghuninya banyak, harus antri dalam menggunakan lift. Maka kami mengimbau kepada jamaah untuk dapat mengatur waktu dengan baik, kapan berangkat ke masjid. Misal, sekali berangkat ke masjid untuk melaksanakan 2 waktu salat sekaligus, sehingga waktunya tidak habis untuk mengantri, dan masih bisa beristirahat, karena guna menjalankan ibadah haji diperlukan fisik yang kuat,” pesannya.
Terlebih, bagi calhaj yang menggunakan bantuan kursi roda, tongkat atau alat bantuan lainnya, Fitriyanto berpesan, agar tidak memaksakan diri untuk selalu salat berjamaah di masjid, agar pada saat melaksanakan puncak ibadah haji memiliki ketahanan fisik yang baik.(NBA/bd)