Kudus – Ikatan Raudhatus Athfal (IGRA) Kabupaten Kudus menggelar Manasik Haji 17/11 bertempat di Alun alun Simpang Tujuh Kudus diikuti sebanyak 4124 siswa . Pelaksanaanya terbagi dalam tiga sesen yaitu Kawedanan Kota ( Kecamatan Kota, jati dan Kaliwungu) pukul 07.30 WIB s/d 09.00 WIB. Kawedanan Cendono (Kecamatan Bae , Dawe, Gebog ) jam 09.00 WIB s/d 10.00 WIB dan Kawedanan Mejobo (Kecamatan Mejobo , Jekulo dan Undaan ) pukul 10.00 s/d 11.00 WIB .
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat , tak terkecuali pendidikan bagi anak usia dini dengan rentang usia 4-6 tahun merupakan salah satu kegiatan yang berat dan melelahkan . Anak anak ini dalam melakukanya harus melalui perjuangan yang luar biasa melalui tahapan tahapan manasik haji layaknya ibadah haji yang dilakukan orang dewasa di tanah suci Mekkah.
Ketua Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA ) Kudus , Siti Alimah mengatakan bahwa” kegiatan ini merupakan salah satu program rutin IGRA Kabupaten Kudus yang tujuanya untuk memperkuat ukhuwah dan kemandirian dalam pendidikan sehingga anak anak siap menghadapi tantangan zaman . Mereka harus melakukan manasik haji tanpa didampingi orang tuanya. Terlihat ribuan anak anak IGRA secara bergantian melakukan prosesi Manasik Haji dengan sabar dan teratur dengan didampingi guru pembimbing , anak anak dilatih melakukan kegiatan sendiri yaitu melempar jumrah , tahalul dan mengelilingi miniatur ka’bah . “ Tuturnya.
Sementara itu Bupati Kudus, HM Tamzil menyatakan bahwa program yang diadakan oleh IGRA sangat bagus dan tepat untuk dijadikan sebagai referensi dalam hal praktk ajaran keagamaan .” Ini adalah pembelajaran yang cerdas anak anak dari kecil sudah ditanamkan nili religiusitas yakni pada rukun islam yang ke lima.Manasik haji bagi anak sekolah dapat kita pandang sebagai suatu upaya pembelajaran nilai-nilai moral dan agama dengan metode simulasi. Metode pebelajaran yang apabila kita manage dan kita rencanakan sedemikian rupa dengan muatan-muatan psikologis yang terkontrol, akan dapat menimbulkan suatu kesan yang mendalam dan dapat kita andalkan sebagai salah satu cara membentuk pribadi anak yang agamis. “ Ungkapnya .
Beliau mendukung kegiatan ini karena melalui kegiatan ini dapat menanamkan nilai nilai kepribadian anak yang agamis . Komitmen untuk menjadikan kudus sebagai kabupaten yang religius secara nyata telah beliau tuangkan dalam visi nya yaitu mewujudkan kudus yang modern, religius , cerdas dan sejahtera. Tamzil juga memberikan peringatan terhadap guru untuk waspada dan memberikan pelajaran yang baik kepada anak didik untuk bekal keimanan dan ketaqwaan kepada anak anak (St.Zul/wwk/bd)