Banjarnegara – Pembiasaan memimpin di depan kelas secara langsung berimbas pada kemampuan berpidato siswa, melalui kegiatan P5 yang diadakan pada Rabu, (1/2/23) khususnya di kelas 7H, Ferischa Meilani Putri berhasil mencuri perhatian teman-temannya di depan kelas. Disampaikan secara langsung oleh penguji uji praktik pidato bahasa Indonesia, Ibu Mutowiyah menyebut dengan berpidato, seseorang belajar mengajak orang lain mengikuti apa yang dia katakan.
“Sudah barang tentu bahwa pidato dapat mengasah keterampilan berbicara dan kepemimpinan mereka.” Tegas Murowiyah.
Sebetulnya dari 35 siswa kelas 7H, Ibu Mutowiyah menyebut bahwa rata-rata siswa/siswinya mengaku memiliki kelemahan dalam berpidato.
“Iya salah satunya nervous.” Ujarnya saat diwawancarai di ruang kelas.
Nervous itu bermacam-macam bentuknya. Seperti takut, malu, deg-degan, itu selalu menjadi alasan mereka dalam berpidato. Melihat dari kaca mata Ibu Mutowiyah, beliau menghimbau untuk dapat mencontoh salah satu teman kelasnya, yaitu Ferischa Meilani Putri.
“Jadi siswa/siswi kelas 7H juga bisa belajar dari Ferischa. Bagaimana cara belajar mengatasi nervous saat berpidato di depan orang banyak.” Terang wanita yang akrab disapa Ibu Mut,
Sementara di sisi lain, Ferischa Meilani Putri menceritakan dirinya tidak merasa kesulitan dalam berpidato dalam berpidato.
“Nggak susah sama sekali sih nyiapin pidatonya. Karena saya sering berlatih berbicara di depan cermin dan di depan kelas.” Terangnya.
Menurut Ferischa, kebiasaan berbicara di depan yang dilatih gurunya berimbas pada kesiapan mengikuti ujian praktik ini.
“Dulu pas SD, saya sudah biasa berpidato. Jadi ya sudah terbiasa tidak deg-degan lagi.” Tambahnya.
Atas apresiasi dari Ibu Mutowiyah, Ferischa mengaku bersyukur bahwa dirinya bisa jadi contoh untuk bisa ditiru oleh teman-temannya. (ran/rf)