Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia terbentuk ketika Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno menyampaikan aklamasi di sidang BPUPKI ke dua. Dalam aklamasi tersebut beliau menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamai “Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas. Pada saat itu Ir. Soekarno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan sosial”, dan sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”. Ke lima dasar yang disampaikan tersebut akhirnya terbentuklah panitia sembilan, yakni Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo yang menyusun dasar Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945.
Sejak saat itu setiap 1 Juni kita jadikan sebagai momen untuk mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus dapat dapat memaknai Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai landasan berkeperilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu peringatan hari lahir Pancasila juga Untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara itulah kita memperingati Hari Kelahiran Pancasila.
Pada Jumat (1/6/2023) MTs Negeri 1 Kota Semarang (Emtessa) mengadakan apel untuk memperingati hari lahir Pancasila. Peserta upacara terdiri dari Bapak dan Ibu Guru serta staf karyawan, dan siswa-siswi MTs Negeri 1 Kota Semarang. Yang menjadi pembina apel adalah Bapak Kasturi, kepala MTs Negeri 1 Kota Semarang. Apel dilaksanakan di depan gerbang gedung lama pada pukul 07.00 s.d 07.40 WIB. Apel dilaksanakan berlangsung hikmat dan tertib.
Dalam pidato hari lahir Pancasila, Bapak H. Kasturi berpidato dengan tema Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global. Hal tersebut dapat dilakukan dengan empat cara diantaranya pertama mempelajari nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. Kedua menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga menyikapi setiap permasalahan dengan bijaksana. Keempat kita harus bangga akan budaya, adat istiadat, bahasa, dan keanekaragaman di negara Republik Indonesia.
“Insya Allah, bila kita mau mempelajari nilai yang terkandung dalam Pancasila, kita akan terbebas dari konflik sosial dan perang saudara. Karena Pancasila mengajarkan kita untuk saling menghormati dan menghargai. Bila ada permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam bersosial, berteman, dan bertetangga kita akan menyikapi masalah dengan bijak, karena Pancasila mengajarkan kita untuk saling bermusyawarah dan bermufakat. Selain itu, Pancasila mengajak kita untuk bangga dan menjunjung tinggi budaya, adat, serta keberagaman di Indonesia. Semuanya itu harus bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Karena manusia Indonesia ialah manusia Pancasila,” kata H. Kasturi dalam menutup sambutannya.
“Semoga dengan hari Pancasila tahun ini, bangsa Indonesia dapat menjaga perdamaian, persatuan, dan persaudaraan. Walaupun berbeda tapi memiliki satu tujuan yang sama, yaitu Indonesia damai.” kata Slemet Riyadi, guru PKn, saat diwawancarai oleh tim website Emtessa setelah apel berlangsung. “Semoga saja seluruh warga MTs Negeri 1 Kota Semarang, baik dari siswa, guru, pegawai, komite, dan wali murid, seluruhnya bisa menjaga kedaulatan, perdamaian, dan kebersamaan dengan saling menghargai dan menghormati dalam membentuk manusia yang beriman-takwa, berakhlakul kharimah, dan berpancasila. Amin” kata Marjuki selaku pemimpin doa dalam apel. (Humas Emtessa/bd)