Metode Pembelajaran Harus Menyesuaikan Karakteristik Peserta Didik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Kamis (27/07/2023) Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kecamatan Pedurungan mengadakan kegiatan pertemua rutin bagi seluruh GPAI di lingkungan setempat.

Bertempat di SDN Tlogomulyo, kegiatan dibuka langsung oleh Sukmono selaku Kepala Sekolah. “Saya selaku yang dituakan disini, mengucapkan terima kasih atas kedatangan Bapak/Ibu GPAI di sekolah kami untuk membahas program-program KKG yang akan dilaksanakan. Semoga lancar, berjalan dengan baik, dan saya juga minta maaf apabila dalam memberikan penghormatan kurang berkenan dihati, mohon dimaafkan,” sambutnya.

Di akhir sambutannya, ia menyampaikan dukungan kegiatan MAPSI sebagaimana yang telah dilaksanakan tahun lalu. “Atas nama pribadi maupun kelompok, kami Kepala Sekolah di linhkungan Kecamatan Pedurungan, sangat mendukung Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami. Seperti tahun lalu, kami para Kepala Sekolah ikut mensupport ajang penjaringan prestasi siswa ini hingga ke Solo,” ungkapnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembinaan dari Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang, H.M. Faojin, yang dalam kesempatan itu memilih tema Diferensiasi Pembelajaran. “Berdasarkan hasil monitoring Guru PAI Kecamatan Pedurungan, Kurikulum Merdeka dijalankan masih serasa seperti  Kurikulum 13 (K-13), karena pembelajarannya belum berdiferensiasi,” ujarnya.

Ia pun mencoba menggali, sejauh mana pemahaman GPAI setempat terhadap CP, TP dan  ATP. “Asesmen awal dalam pembelajaran merupakan langkah awal bagi guru untuk bisa memetakan/mengelompokkan, mana peserta didik yang sudah memiliki pengetahuan tentang materi yang akan disampaikan, dan mana yang belum. Hal ini untuk menentukan metode pembelajaran yang berbeda kepada masing-masing peserta didik tersebut,” terangnya.

Pada kesempatan itu pula, H.M. Faojin menjelaskan tentang 4 hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran berdiferensiasi yaitu, elemen konten/materi yang akan diajarkan, proses pembelajaran yang sedang berlangsung, produk yang dihasilkan, dan lingkungan yang mendukung dalam ketercapaian tujuan pembelajaran.

“Inti dari pembelajaran berdiferensiasi yaitu, guru harus berfokus pada peserta didik, karena setiap peserta didik memiliki cara belajar yang berbeda, maka harus dibedakan pula metode pembelajaran yang akan diterapkan, terlebih lagi jika ada peserta didik yang berkebutuhan khusus, maka perlakuan khusus pula yang harus dilakukan,” tandas H.M. Faojin.

Pada bagian lain, Solikin selaku Ketua KKG PAI Kecamatan Pedurungan, menginformasikan agenda Lomba MAPSI yang akan dilaksanakan pada 23 Agustus 2023, dan ia menyampaikan, sudah melakukan koordinasi dengan kepala sekolah di lingkungan Kecamatan Pedurungan. “Seleksi akan dimulai di tingkat dabin masing-masing, dan yang terbaik akan maju menuju lomba MAPSI Tingkat Kecamatan,” jelasnya.

“Terkait GPAI yang ditunjuk menjadi juri/panitera harap bisa mempersiapkan diri, karena tugasnya akan segera berlangsung. Tugas di Kecamatan  Semarang Timur akan dilaksanakan Rabu depan (2 Agustus 2023), di Kecamatan Genuk tanggal 9 Agustus 2023, dan Kecamatan Gayamsari  tanggal 16 Agustus 2023,” pungkasnya.(Rahmat Sarjito/Faojin/NBA/bd)