081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

MGMP PAI, Pendidikan Akhlak Lebih Diutamakan Daripada Pengetahuan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Kepala seksi Pendidikan Agama Islam Kemenag Kab. Karanganyar, Makhalis Khoirul Anwar menghadiri kegiatan MGMP GPAI se Kab. Karanganyar Semester  Genap tahun pelajaran 2021/2022, Rabu, 12 Januari 2022 di Joglo Panti Asuhan Aisyiah Kra.

Makhalis menyampaikan peningkatan kompetensi para Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembelajaran dimasa pandemi Covid-19 sangat penting, mengingat pelaksanaan pendidikan saat ini diuji dengan pembelajaran yang dilaksanakan secara daring.

“Pendidikan saat ini sedang diuji, untuk itu penting peningkatan kualitas guru dalam menyampaikan pembelajaran daring agar tidak mengurangi kualitas pendidikan. MGMP bisa menjadi wadah untuk  selalu membuat inovasi dalam pembelajaran daring atau luring, ini dimaksudkan agar para siswa nantinya tidak jenuh dan membosankan, demi keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan dan Sumber Daya Manusia khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai wujud kepedulian Kementerian Agama kab. Karanganyar,“ kata Makhalis.

Makhalis berpesan, agar pendidikan akhlak didahulukan daripada pengetahuan. “Kami mengharapkan agar para Guru PAI dapat memberikan ilmunya secara maksimal pada anak didik di sekolah.Pendidikan akhlak dana dab harus lebih diutamakan dari pada ilmu pengetahuan. Penyampaiannya bisa melalui keteladanan dan pembiasaan, tidak harus selalu dengan teori . Ini dimaksudkan agar nantinya anak didik dalam mengikuti pembelajaran materi Pendidikan Agama Islam tidak membosankan, karena dengan berbagai variasi sehingga anak didik senang dan mudah dalam memahami materi Pedidikan Agama Islam,” harapnya.

Diakhir sambutannya Makhalis menekankan agar para Guru Pedidikan Agama Islam, yang mempunyai titik kelemahan pada hal-hal tertetu nantinya bisa ditutup dengan cara diklat, workshop, dan lain-lain.

“Apabila seorang Guru Pendidikan Agama Islam lemah pada bidang-bidang IT misalnya, maka mereka harus mau belajar dari berbagai sumber agar mereka tidak gaptek. Sehingga sesuai dengan harapan pemerintah untuk mencerdaskan anak-anak bangsa Indonesia melalui Dunia Pendidikan sebagai penerus generasi bangsa,” pungkasnya dalam mengakhiri sambutan.(ida/sua)

Skip to content