081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Nani Puji Astuti: Perlu Penguatan Pengembangan Karakter Siswa Madrasah

Semarang – Kasubdit Kesiswaan pada Direktorat Kurikulum, Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendis Kemenag RI, Nanik Pujihastuti menegaskan, arah RPJM dan Renstra ke depan adalah penanaman karakter siswa yang moderat mulai dari RA – MA. Terkait dengan keragaman yang dikembangkan adalah moderasi beragama.

Demikian ditegaskan Nanik Pujihastuti, saat memberikan pengantar pada “Penyusunan Juknis Penguatan Pengembangan Karakter Siswa Madrasah Tahun 2021” yang dilaksanakan di Hotel Grand Tjokro, Yogyakarta, Kamis (25/3/21). Penyusunan Juknis menghadirkan tim narasumber dari IAIN Surakarta.

Dikatakan Kasubdit, acara yang digelar selama tiga hari 25 s.d 27 ini, mewujudkan karakter siswa bagaimana ke depan dapat menjaga anak didik sebagai generasi yang mempunyai kecerdasan intelektual dan spiritual sehingga muncul karakter yang terbingkai dengan moderat.

“Yang kita lakukan ini merupakan upaya mewujudkan pedoman untuk karakter siswa yang diperkuat dan diilhami moderasi beragama,” tuturnya.

Diskusi yang dikembangkan dalam acara ini, tambah Nanik, diarahkan untuk mewujudkan konsep-konsep yang menjadi pedoman dalam pembelajaran di madrasah yang harus berkomitmen mewujudkan siswa yang hebat bermartabat yang cerdas dari aspek intelektualitas dan juga cerdas spiritualitasnya. “Cerdas intelektual dan spiritual inilah yang jadi ciri khas madrasah.

Sementara itu, dalam pengantarnya, Kasi Kesiswaan, Yuyun Maryuna mengatakan, peserta penyusunan Juknis Penguatan Pengembangan Karakter Siswa Madrasah terdiri dari pengawas, kepala madrasah, guru dari unsur RA, MI, MTs, dan MA, serta pejabat terkait lainnya.

Sedangkan pengawas Kemenag Kota Semarang, Amhal Kaefahmi yang ikut dalam pembahasan Juknis mengatakan, substansi tentang penguatan pengembangan karakter moderat ini sangat penting dan dibutuhkan untuk membekali anak sejak dini, terlebih di tengah kehidupan yang kompleks dan era digital ini. (Amhal Kaefahmi/bd)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content