Semarang – Kompetisi badminton antar anggota grup Kemenag Kota Semarang berlangsung meriah. Kompetisi yang digelar di aula Kemenag setempat dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, Senin (8/3/21) menyuguhkan pertandingan yang sangat menegangkan. Hari itu, pasangan Muhdi/Amhal melibas pasangan Agus/Rustomo dengan skor tipis, 30 – 29.
H. Muhdi, Kakankemenag Kota Semarang, terlihat melakukan smash-smash tajam yang sulit dikembalikan oleh pasangan Agus/Rustomo. Kejar mengejar angka terjadi pada kedudukan angka 17 sampai angka 29. Sempat terjadi empat (4) kali pindah bola saat kedudukan 29 – 29. Namun di game terakhir itu, Amhal melakukan serve pendek yang sulit dikembalikan oleh Rustomo sehingga suttle cock melambung yang langsung diakhiri smash tajam H. Muhdi.
“Smash”, begitu teriak Amhal memberi semangat pasangannya, H. Muhdi. Sorak penonton pun bergemuruh, ketika suttle cock yang dihunjamkan H. Muhdi tidak bisa dikembalikan oleh pasangan Agus Rustomo.
“Pertandingan luar biasa, rame, dan penuh semangat,” kata H. Sumari, Kasi PHU sambil memukul-mukulkan selongsong suttle cock ke lantai memberi semangat.
Pada pertandingan sebelumnya, pasangan Mawardi/Abdul Ghofur membekuk pasangan Darun Hasana/Eko denngan skor telak. Meski pasangan Darun/Eko memberikan perlawanan sengit, namun keuletan dan permainan taktis yang ditunjukkan pasangan Mawardi/Gofur, pertandingan dimenangkan pasangan Mawardi/Gofur.
Menurut salah satu panitia pertandingan, Lathif, kompetisi ini digelar dalam rangka mempererat kekeluargaan di antara pemain dan untuk melihat perkembangan permainan selama latihan di aula Kemenag, selepas jam kerja kantor.
Kompetisi dibagi menjadi 2 grup berdasar grade anggota yakni, grade A dan grade B menggunakan sistem setengah kompetisi dengan sistem promosi dan degradasi. Juara grade B nantinya akan promosi ke grade A dan juru kunci grade A akan turun ke grade B.
“Mudah-mudahan kita semua sehat dan bahagia, terhindar dari virus,” tutur Arya Maulana dan Miftahurrohim.
Karena terkadang ada peserta yang berhalangan bertanding pada hari yang dijadwalkan karena ada tugas dinas, panitia memberikan keluwesan untuk penjadwalan ulang. Namun ada juga pasangan yang sulit untuk datang bertanding, seperti pada pasangan Moch Fatkhuronji/Faojin.
“Pasangan saya, pak Faojin sering tidak datang. Sampai sekarang saya belum main. Tolong panitia, carikan pasangan yang bisa menyemarakkan acara,” tutur Moch Fatkhuronji. (Amhal Kaefahmi)