Semarang – Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) adalah program dari Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) yang bertujuan memetakan mutu pendidikan dan mengukur kompetensi peserta didik madrasah pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya.
Kegiatan AKMI juga berfungsi sebagai bahan pemetaan pendidikan madrasah, bahan referensi akademik dalam mendiagnosa dan tindak lanjut proses pembelajaran, serta sebagai bahan dalam menyusun program maupun intervensi kebijakan pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan madrasah.
Kepala MI Tarbiyatul Khairat, Nur Chasanah menuturkan, madrasah yang dipimpinnya telah dan sedang melaksanakan AKMI. “Sebanyak 74 siswa kelas 5 telah melaksanakan AKMI sejak Senin (19/9/20),” tuturnya.
Ia juga menjelaskan, pelaksanaan AKMI dibagi dalam dua periode. “Ada 2 peridoe dalam pelaksanaan AKMI di MI Tarbiyatul Khairat, periode pertama 19-20 September 2022, sedangkan periode kedua 21-22 September 2022. Masing masing dilaksanakan dalam dua sesi, dan setiap sesi diikuti sebanyak 25 siswa. Sesi pertama dilaksanakan pukul 07.30-10.00, untuk sesi kedua dilaksanakan pukul 10.30-13.00. Selain itu, ada satu sesi yang diikuti oleh 24 siswa pukul 07.30-10.00,” jelasnya.
Pada Senin (19/9/2022), dalam kegiatan tersebut hadir pula Tim Visitasi AKMI Kemenag RI yang turut memberikan penilaian pelaksanaan AKMI di MI Tarbiyatul Khairat. “Penggunaan komputer atau laptop dengan layar yang lebar membuat siswa nyaman dalam membaca soal-soal dibandingkan menggunakan handphone,” tutur salah satu Tim Visitasi AKMI Kemenag RI.
“Harapan pemerintah, dunia pendidikan dapat menggunakan sistem digitalisasi pada semua jenjang, namun pada jenjang MI/SD hal tersebut harus diimbangi dengan penanaman karakter, sehingga siswa akan memiliki mental yang kuat yaitu akhlak mulia dan kemampuan berfikir yang baik dengan menyeimbangkan antara imtak dan imtek,” imbuhnya. (Emy/SAW/NBA/bd)