Semarang – Ketua pengawas madrasah Kemenag Kota Semarang Amhal Kaefahmi mengemukanakan bahwa aspek perkembangan anak usia dini dapat berkembang secara optimal jika guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tepat dalam merancang pembelajarannya. Pembelajaran yang dilaksanakan guru PAUD tidak boleh dilakukan seperti pembelajaran di sekolah tingkat di atasnya.
Demikian dikemukakan Ketua pengawas madrasah Kemenag Kota Semarang, Amhal Kaefahmi, .
Menurutnya, pembelajaran pada anak usia dini harus dikemas melalui kegiatan bermain. Guru harus kreatif mencari permainan edukatif yang sesuai dengan tingkat perkembangan usia anak dan tema pembelajaran yang telah direncanakan. Guru bisa memilih permainan edukatif yang tradisional maupun kontemporer atau bahkan memadukan keduanya.
“Dunia anak adalah dunia bermain, maka pembelajaran guru RA harus dikemas melalui kegiatan bermain,” pesan Amhal saat memberikan pelatihan Ikatan Guru Roudhotl Athfal (IGRA) Kecamatan Pedurungan, yang diikuti para guru dan kepala RA se-Kecamatan Pedurungan, Kamis (25/10).
Ditambahkannya, permainan edukatif yang tepat dalam pembelajaran guru, dapat memberikan pengalaman belajar pada anak secara komprehensif, baik pada tataran ranah. efektif , kognitif dan psikomotorik. Pembelajaran bisa dilakukan di dalam kelas, di luar kelas, dan di luar lembaga sekolah.
“Melalui permainan edukatif, guru dapat memberi informasi dan menanamkan sikap tertentu pada anak. Misalnya, mengajarkan semangat kebersamaam dan kegotong-royongan,” imbuhnya.
Menurut ketua IGRA Kecamatan Pedurungan, Siti Mujiyah, kegiatan pelatihan seperti ini dilakukan secara berkala dan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuuan guru RA dalam membuat perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru. (Msjd-Amh/gt)