Kendal – Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal menyelenggarakan pembinaan penyuluh dengan mengusung tema “Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan Penyuluh,” sebagai upaya tindak lanjut atas ditunjuknya Kementerian Agama sebagai leading sektor implementasi penguatan moderasi beragama yang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Kamis (21/10).
Dalam sambutannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal, H. Mahrus menyampaikan bahwa moderasi beragama dapat diukur dengan empat indikator, pertama toleransi, kedua anti kekerasan, ketiga komitmen kebangsaan, keempat yakni pemahaman dan perilaku beragama yang akomodatif. Menurutnya, moderasi beragama harus terus digaungkan untuk mencegah potensi-potensi gerakan ekstrimisme yang mengancam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.
“Moderasi merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan baik di tingkat lokal, nasional, maupun global,” ungkap Mahrus.
Sementara Plt. Kasi Bimas Islam menyampaikan latar belakang dan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan, wawasan bagi Penyuluh tentang moderasi beragama dan meningkatnya wawasan kebangsaan bagi para penyuluh.
“Program ini diharapkan mampu menghadirkan wajah agama yang damai dan merekatkan antar pemeluk agama satu dengan lainnya,” tutur Afifudin, Plt. Kasi Bimas Islam.
Hadir sebagai pemateri H. Taslim, ketua FKUB Provinsi Jawa Tengah yang menegaskan moderasi beragama harus diperkuat, dirinya juga menambahkan agama dan budaya saling menopang dan tidak dipertentangkan.
“Terwujudnya umat beragama yang rukun merupakan cita-cita bersama dan perlu dijaga, bangsa Indonesia mempunyai modal sosial historis untuk menjadi bangsa yang toleran dan moderat. Agama dan budaya saling menopang dan tidak dipertentangkan,” tegas Taslim. (bel/rf)