Karanganyar — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, memberikan pembinaan dan Penguatan Tahun Toleransi bagi Ormas Islam. Kementerian Agama Mencanangkan Tahun 2022 sebagai tahun Toleransi. Hal ini disampaikan di Gedung DPRD Karanganyar pada Kegiatan Penguatan Tahun Toleransi bagi Ormas Islam dan Launching Pelayanan pada Kantor Kementerian Agama Kab. Karanganyar, Kamis, 22/9/2022.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menempatkan persamaan di atas perbedaan. Tantangan ke depan akan semakin berat dan kompleks, di tengah arus kemajuan teknologi yang semakin cepat, jika kita tidak siap maka bangsa kita hanya akan menjadi penonton kemajuan dunia, bukan pemain,” ujar Musta’in Ahmad.
Kakanwil mengajak seluruh masyarakat untuk bergandengan tangan, menjalankan visi bersama, dan bersinergi untuk bersama menghadapi tantangan dan berkomitmen untuk membumikan spirit Islam Rahmatan Lil Alamin. Dia juga mengatakan, demi memperkuat kesatuan bangsa, pemerintah akan mencanangkan tahun 2022 sebagai momentum bangkitnya semangat toleransi dan persaudaraan.
“Mari kita perkuat persatuan bangsa, tebar semangat toleran dan jadikan Indonesia sebagai barometer kerukunan umat beragama di dunia dan kita mulai dengan menyukseskan pencanangan 2022 sebagai tahun toleransi,” tambahnya.
Indonesia merupakan negara yang diberkahi Allah SWT dengan keberagaman dan keharmonisan yang terjaga sejak dulu kala. “Ini adalah nikmat terbesar yang Allah SWT berikan kepada bangsa kita, peran besar dari para tokoh bangsa maupun tokoh agama, dan pendiri bangsa, telah membawa Indonesia menjadi negara yang ramah, damai dan sejahtera, jika hari ini anak-anak kita dapat belajar dengan bebas, dan mendapat akses pendidikan yang merata, itu tidak lepas dari peran para pendahulu bangsa dalam menetapkan dasar nilai kebangsaan,” ujarnya.
Pentingnya dukungan dan peran dari para tokoh agama maupun tokoh masyarakat untuk ikut bergerak mendorong untuk mewujudkan 2022 sebagai tahun toleransi. Para tokoh agama harus bisa mengaktualisasikan nilai-nilai kemajemukan dan keragaman menjadi hartitus bangsa, artinya dalam khotbahnya harus memberikan kesejukan, komitmen kepada kutuhan hidup berbangsa dan bernegara. Maka tokoh agama menjadi kekuatan besar untuk mempromosikan moderasi beragama dalam kehiudpan sehari-hari.(Ida -sua)