Klaten – Penyuluh Agama Islam (PAI) PNS, CPNS dan Non PNS merupakan ujung tombak dalam penyuluhan di tengah-tengah masyarakat. Penyuluh merupakan kepanjangan tangan Kementerian Agama Kabupaten Klaten terutama dalam menanggulangi penyakit masyarakat khususnya penyalahgunaan narkoba.
Demikian disampaikan Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten, M Wahib dalam Ceramah Ilmiah Tentang Narkoba dan Pengukuhan Pengurus Ganas Annar Kabupaten Klaten yang bertempat di Masjid Agung Al Aqsha Klaten yang diikuti oleh seluruh Penyuluh PAI, tokoh agama, tokoh masyarakat, dai Kamtibmas, Kepala KUA, MUI Kabupaten Klaten,(25/11).
Kemenag Klaten memberdayakan seluruh penyuluh dalam pemberantasan Narkoba, potensi penyuluh yang berjumlah 250 orang baik PNS dan Non PNS yang tersebar di 26 Kecamatan akan bersinergi dengan BNN, Ganas Anar (Gerakan Nasional Anti Narkoba), MUI dan Polres Klaten untuk menanggulangi penyalahgunaan Narkoba.
“Spesialisasi kepenyuluhan tentang Narkoba menjadi prioritas program kerja PAI Kemenag Klaten dalam menjalankan tugasnya, untuk itulah penyuluh yang bertugas dimasyarakat akan lebih fokus dalam menangkal Narkoba,” tandasnya.
Selanjutnya ditempat yang sama Ketua MUI Klaten, Hartoyo mengatakan, kegiatan ini diadakan dalam rangka mengakhiri kepengurusan MUI Kab. Klaten periode 2012 s/d 2017 dan hasil kerjasama empat instansi, yaitu  Kemenag, Polres Klaten, MUI dan BNN, tujuan untuk menangkal jaringan Narkoba mengancam generasi yang akan datang.
“Peredaran narkoba begitu masif, bahkan kita gencar memerangi, mereka juga gencar melawan. Ganas Annar akan menyuarakan narkotika itu berbahaya dari sudut pandang agama. Maka pembangunan mental spiritual penting untuk mencegah maupun menangkal narkoba,” tegas Hartoyo
Sementara itu DR. Lastri Mumpuni (Wakil Ketua Gannas Annar pusat) menyampaikan Indonesia telah menjadi jalur strategis peredaran Narkoba baik Asia maupun dunia, maka semua komponen harus waspada terhadap bahaya narkoba bagi generasi muda.
“Bermacam cara yang ditempuh oleh pengedar Narkoba untuk masuk ke Indonesia, misalnya ditelan, dimasukkan perut ikan dan yang lain-lain, maka peranan Penyuluh Agama Islam sangat vital dalam menyampaikan dakwahnya tentang bahaya Narkotika,” harap Lastri.(nrd_aj/Wul)