Kebumen – Ungkapan layangan putus, kini identik dengan rumah tangga yang hancur atau bercerai. Padahal pernikahan yang agung dibangun atas dasar ikatan yang kokoh dan perjanjian yang kuat (mitsaqan gholizha). Namun kenyataannya kehancuran rumah tangga atau perceraian saat ini sangat mencemaskan. Secara global, angka perceraian kian tahun kian menggunung. Inilah yang menjadi pembahasan menarik pada “KIS”KELAS ISTRI STRONG KUA KEC. GOMBONG di Majelis Taklim Azma Desa Wero, Rabu (26/01).
Ustadzah Nur Aulia Rahmah, Penyuluh Agama Islam Non PNS KUA Kecamatan Gombong menjabarkan ada 4 (empat) tips agar ikatan pernikahan tetap kokoh & tidak gampang putus yaitu : (1) Pernikahan harus bervisi akhirat, (2) Mewujudkan relasi persahabatan antara pasutri, (3) Pasutri menjadi pejuang SAMAWA dan (4) Pasutri tidak mudah berucap pisah.
Sebanyak 12 orang ibu – ibu rumah tangga sekaligus pebisnis tampak antusias mengikuti Kelas Istri Strong di kediaman Ketua MT Azma, Ibu Robingatun Nur Khasanah Desa Wero. Sejak digulirkan mulai bulan Juni 2019, Program “KIS” FKPAI KUA Kecamatan Gombong ini telah berjalan sebanyak 5 (lima) seri.
Pemaparan materi yang lugas, disertai yel-yel, games dan diskusi interaktif membuat KIS tambah seru dan membekas di hati. Guyuran hujan deras pun menambah kesyahduan dan acara semakin asyik.
“Terima kasih Ustadzah Aulia & FKPAI KUA Kec. Gombong atas ilmunya di KIS sangat bermanfaat sekali bagi kami. Semoga kita semua menjadi keluarga samawa”, tutur Ibu Khasanah.(mf/fz/bd).