Perencana Adalah Aktor Intelektual

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – (19/1/2023), perencana Kankemenag Kota Semarang, bersama perencana lain di lingkungan Kemenag se-Jateng, baik pada PTKN, Kankemenag Kabupaten/Kota, Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Balai Diklat Keagamaan Semarang, maupun Balai Litbang Agama Semarang, menghadiri Rapat Kerja dan Pengukuhan Pengurus Kelompok Kerja Perencana (Pokjana) Kemenag Prov. Jateng Periode 2022-2025 yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Prov. Jateng.

Oktanto Adi Murtono selaku perencana Kankemenag Kota Semarang mengatakan, kegiatan yang digelar di Hotel Grand Wahid Salatiga tersebut, dihadiri kurang lebih 102 perencana Kemenag se-Jateng.

Tanto menuturkan, kegiatan dibuka oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, yang dalam sambutannya mengimbau kepada perencana agar memiliki etos kerja agar dapat memberikan kemanfaatan di lingkungan kerjanya.

Tak hanya itu, Tanto juga menerangkan, jika Kakanwil Kemenag Prov. Jateng juga menandaskan bahwa profesi perencana memiliki peran yang sangat penting dalam suatu instansi/lembaga/organisasi. “Bapak Kakanwil mengatakan, perencana adalah aktor intelektual atau dalang dalam penganggaran. Untuk itu, Beliau berpesan agar perencana memahami program prioritas Kemenag,” tuturnya.

Tanto pun merasa terinspirasi atas pernyataan yang disampaikan Kakanwil. “Saya merasa tergugah dengan statement Bapak Kakanwil yang mengatakan bahwa perencana itu tidak hanya sebagai operator atau pengisi aplikasi, tetapi lebih sebagai seorang perancang, yang seharusnya bisa mendesain suatu produk rancangannya seapik mungkin, sehingga hasilnya pun memuaskan bagi penikmatnya. Beliau mengimbau perencana seperti seorang seniman, sehingga aplikasi-aplikasi perencanaannya mempunyai warna yang menarik. Perencana diharapkan tidak hanya bisa menggambar, tetapi gambar tersebut bisa bercerita,” ujarnya.

“Oleh sebab itu, Beliau menyampaikan, perencana Kemenag harus memahami pakem perencanaan nasional, paham program prioritas nasional Kementerian Agama, dan juga bisa berkomunikasi baik dengan pimpinan,” imbuhnya.

“Pesan Beliau, perencana harus hadir dengan segenap hati pada profesinya, sehingga hal itu akan memberikan nuansa yang berbeda, dan perencanaan yang dihasilkannya juga akan semakin menarik. Penandasan Beliau lainnya, pentingnya memberi ruh pada perencanaan yang kita buat sehingga muncul kegiatan-kegiatan yang berkualitas dalam bidang keagamaan,” pungkasnya.(Tanto/NBA/bd)