KOTA PEKALONGAN – MAN Insan Cendekia Pekalongan dipercaya sebagai tuan rumah dan panitia pelaksanaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Al-Qur’an Hadis MAN Insan Cendekia se-Indonesia. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Dafam Semarang pada tanggal 6-8 Maret 2023, diikuti sejumlah 23 peserta tiga diantaranya peserta dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Pekalongan.
MAN Insan Cendekia sebagai Madrasah Aliyah akademik unggulan dituntut untuk bisa memberikan layanan pendidikan yang unggul dan berkualitas, salah satunya dengan pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Demi mengejawantahkan visi besar tersebut, maka dilaksanakan MGMP MAN Insan Cendekia Indonesia yang di inisiasi oleh Kelompok Kerja Kepala Madrasah.
Turut hadir dalam Pembukaan MGMP Al-Qur’an Hadis MAN Insan Cendekia Indonesia, Kepala Kantor Wilayah Kemenaterian Agama Provinsi Jawa Tengah H. Musta’in Ahmad, Kepala MAN IC Pekalongan Khoirul Anam, Ketua MGMP Al-Qur’an Hadis Abdul Jalil, dan Ketua panitia sekaligus Wakil Kepala Madrasah MAN IC Pekalongan Moch. Rosyid.
Kepala MAN ICP, Khoirul Anam menjelaskan bahwa pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan output mengenai implementasi kurikulum merdeka di lingkungan madrasah untuk menjadi yang terdepan.
“Berdaya sanding itu penting, maju sareng itu penting agar pesan dari bapak kita Gusmen itu menjadi sebuah kenyataan, yairu sekarang tidak menganggap lagi sebelah mata terhadap madrasah.” ujarnya
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah H. Musta’in Ahmad. Dalam sambutannya saat membuka acara menjelaskan bahwa tujuan dari pendidikan ialah untuk membentuk pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, serta memiliki karakter yang baik.
“Dimana tujuan dari pendidikan di zona kita, kita tau bersama adalah untuk membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, sehat, cerdas, berilmu dan seterusnya.” ungkapnya.
Hadir pula narasumber kegiatan tersebut, Dr. Suyanto dan Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama RI Prof. Dr. Moh. Isom Yusqi. Dalam pemaparannya Prof. Isom menjelaskan tentang bagaimana esensi kurikulum merdeka pada mata pelajaran Qur’an Hadis. Menurutnya, ada tiga ciri khas pada kurikulum merdeka. Yang pertama Kurikulum Merdeka itu mengajarkan hal yang sifatnya substansial atau pokok. Kedua, sifatnya fleksibilitas untuk para guru melakukan improvisasi. Ketiga, Kurikulum merdeka merupakan projek yang mengarah pada profil pelajar pancasila. Sementara itu, Dr. Suyanto memaparkan tentang penyusunan soal literasi mata pelajaran Qur’an Hadis sebagai persiapan dalam menyusun Assesmen Madrasah 2023.
Kegiatan tersebut berjalan lancar dan memberikan kesan, pesan serta pengalaman yang berharga bagi para peserta.
“Syukron ustadz dan ustadzah panitia semua, atas pelayanan yang luar biasa, banyak ilmu, kebersamaan, persaudaraan yang telah kami dapatkan.” dikutip dari tulisan Siti peserta dari MAN IC Siak dalam pesan grup. (Han/Ant/bd).