Semarang – Wadah pembinaan mantan narapidana terorisme, Persadani atau Putra Persaudaran Anak Negeri Semarang, merupakan mitra dari Kantor Kemenag Kota Semarang dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT, bersepakat menjalin kerjasama lewat Nota Kesepahaman dengan Forum Komunikasi Aktivis Akhlakulkarimah Indonesia atau FKAAI yang berdomisili di Jakarta pada Jumat (2/6/2023) kemarin.
Kerjasama yang dimulai dengan penandatanganan MoU dilaksanakan di kantor sekretariat Persadani, Jalan Warigalit Raya Nomor 237 Krapyak Semarang. Demikian dikatakan Syarif Hidayatullah seorang penyuluh agama Islam yang merupakan pembina Persadani.
“Penandatanganan MoU ini dilaksanakan Jumat (2/6/2023) pagi antara FKAAI dan Persadani di rumah kami yang jadi tempat sekretariat,” sebut Syarif.
Pembina FKAAI, Nasir Abbas melanjutkan, kedua lembaga ini akan menjalin kerjasama untuk berkolaborasi dalam penyelenggaraan pelatihan pencegahan kekerasan ekstrimisme dan kontra radikalisme, serta kolaborasi penyelenggaraan deradikalisasi untuk napiter, eks napiter, keluarga, jaringan dan pemberdayaan penyintas atau korban kekerasan terorisme.
“Kami FKAAI yang awalnya bernama Forum Komunikasi Akumni Afghanistan Indonesia merubah menjadi Aktivis Akhlakulkarimah dikarenakan untuk memperluas keanggotaan yang bukan hanya terdiri dari mantan narapidana terorisme tetapi juga beranggotakan para kombatan dan para penyintas atau korban bom maupun kekerasan terorisme,” terangnya.
Sri Puji Mulyosiswanto, selaku Ketua Persadani menyambut baik kerjasama ini agar lebih terarah, saling melengkapi beberapa kekurangan dan sekaligus mempererat hubungan dengan semua satkeholder.
“Ini merupakan langkah awal untuk bekerja bersama, berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak, guna memberdayakan ikhwan-ikhwan, agar memiliki kemandirian ekonomi,” beber Puji.
Senada dengan itu, Saman selaku Ketua FKAAI sangat senang dengan kerjasama ini sebagai upaya mempererat persaudaran, mewujudkan harapan dalam memberdayakan pihak-pihak terkait, baik para eks napiter maupun para korban kekerasan terorisme.
“Alhamdulillah, kami jauh-jauh ke Semarang untuk bertemu dan mempererat persaudaran guna mewujudkan harapan bersama agar pemberdayaan anggota kedua belah pihak agar semakin sejahtera,” harapnya.
Selain dihadiri oleh kedua lembaga tersebut, turut hadir perwakilan dari Polda Jateng dan Polrestabes Semarang. Polda diwakili oleh Asron ikut memaparkan bagaimana luas dan masifnya peran Polda Jateng dalam membina eks napiter se-Jawa Tengah.
“Kami berusaha bagaimana memperluas perhatian kepada ikhwan-ikhwan eks napiter selama ini dan Insya Allah ke depan juga ikut memperhatikan para korban kekerasan terorisme,” tutur Asron.
Nafis dari Polrestabes Semarang ikut mengamini dan berharap momentum ini semakin memperkuat kolaborasi dengan kepolisian di daerah.
“Alhamdulillah, semoga momentum ini dapat memperteguh komitmen semangat untuk menjaga NKRI dan semakin mempererat jalinan dengan kepolisian di daerah,” pungkas Nafis. (sh/NBA/bd)