Semarang – Keterbukaan informasi melalui media sosial, membuat para siswa-siswi mudah terkoneksi dengan berbagai konten pornografi, kekerasan, tawuran, bullying hingga berbagai kejahatan verbal lainnya. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi orang tua dan pihak madrasah, terutama dalam menerapkan pendidikan karakter dan moral bagi generasi muda masa kini.
Guna membendung lajunya dinamika tersebut, MI Al-Wathoniyyah 02 melakukan kegiatan ekstrakurikuler yang diwajibkan dalam Kurikulum 2013 untuk semua jenjang pendidikan, yakni Pramuka.
Salah satu program Pramuka MI Al-Wathoniyyah 02 adalah kegiatan Persami, yang pada semester genap TP 2022/2023 dilaksanakan pada 18-19 Maret 2023 di halaman madrasah.
Kegiatan yang bertujuan membentuk karakter dan moral siswa ini, diperuntukkan bagi anggota Pramuka tingkat penggalang.
Disela-sela kegiatan, Kepala Madrasah mengatakan, kegiatan Persami sudah menjadi agenda rutin madrasah yang dilaksanakan satu kali dalam satu semester. “Selama pandemi Covid-19 kurang lebih 3 tahun, kami tidak melaksanakan Persami, baru di semester genap ini kami mulai lagi Persami. Selama pandemi kami lakukan pembinaan saja,” katanya.
Ia menjelaskan kegiatan ini akan dilaksanakan berkelanjutan. Ia berujar, untuk semester gasal biasanya Persami dilaksanakan di akhir semester, namun pertimbangan waktu libur sekolah dan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H, maka kegiatan dilaksanakan pada bulan Maret. Sementara pada semester genap akan dilakukan pada Juni 2023.
“Pramuka Penggalang untuk kurikulum 2013 mewajibkan kegiatan kepramukaan sehingga semua anak terdata untuk masuk anggota Pramuka. Hanya saja melihat perkembangan, untuk saat ini kami tidak mewajibkan bagi siswa kelas 1, 2, 3, dan 4, kalau pun mereka ikut harus ada ijin orang tua, sedangkan siswa kelas 5 dan 6 diwajibkan mengikutunya,” terangnya.
Shidiq Purnomo, Kepala MI Al-Wathoniyyah 02 menyampaikan, peserta Persami kali ini diikuti oleh 120 siswa yang dibagi dalam 6 regu puteri dan 6 barung putera, dimana masing-masing regu beranggotakan 10-11 anak yang dinaungi oleh Pembina Pramuka, Supatmi.
“Yang terpenting, kami menerapkan pendidikan karakter agar anak-anak bisa disiplin, mandiri, kreatif dan membantu mereka untuk bisa jujur, adil dan beradaptasi dengan teman-teman lain. Terkadang anak-anak di rumah hanya dibatasi dalam rumah saja, tetapi lewat kegiatan ini mereka bisa bertemu dan bekerja sama dalam tim,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam satu regu beranggotakan siswa dari berbagai kelas, sehingga siswa kelas kecil dan kelas besar bisa saling beradaptasi dan mengenal satu sama lain.
“Secara akademik memang itu menjadi tujuan, namun yang penting adalah karakter dan moral anak-anak sehingga ketika berada di luar sekolah mereka dapat menunjukkan karakter yang baik dan bisa menjadi contoh bagi anak-anak lainnya,” tandasnya.
“Malam nanti ada renungan malam, momen itu kita gunakan khusus untuk pembinaan moral anak-anak,” ujarnya.
Sementara itu, momen malam renungan dan api unggun diadakan pukul 21.00-22.00 WIB.(Shidiq Purnomo/NBA/bd)