Kota Pekalongan – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kali pertama memberikan kuliah umum di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan pada Selasa (09/05) di halaman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Kampus II Rowolaku, Kajen.
Dengan tema “Memperkokoh Wawasan Kebangsaan, Merawat Pembangunan Berkelanjutan”, dalam kuliah umum tersebut, Ganjar Pranowo membahas peran pendidikan dan kebudayaan dalam membangun karakter bangsa yang kuat serta menciptakan persatuan dan kesatuan di Indonesia.
Dalam kuliah umum yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dosen dan tenaga kependidikan UIN Gus Dur, Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa pendidikan dan kebudayaan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter bangsa yang kuat. Menurutnya, pendidikan harus mengajarkan nilai-nilai kebangsaan yang menghargai keragaman dan persatuan bangsa Indonesia. Pada kesempatan ini Ganjar Pranowo memberikan challenge kepada mahasiswa asal Papua untuk menyanyikan lagu Senja di Kaimana.
Selain itu, dalam kuliah umum tersebut, Ganjar Pranowo menyampaikan pemahaman nasionalisme secara menyeluruh. “Nasionalisme mesti mengerti kondisi geografisnya,” ungkap Ganjar Pranowo. Menurutnya perbedaan yang ada adalah bagian dari kekayaan yang dimiliki Indonesia. Ganjar menuturkan kuliah di UIN Gus Dur selain belajar akademik juga merupakan tempat untuk belajar agama. “Disini temen-temen mahasiswa bisa belajar agama lebih baik yaitu rahmatan lil alamin,” terangnya.
Pada kesempatan ini, Ganjar Pranowo juga menyampaikan kutipan kata bijak dari Gus Dur “Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin tinggi toleransinya”. Melalui pernyataan ini Ganjar Pranowo mengajak seluruh peserta kuliah umum untuk selalu mengedepankan nilai toleransi antar sesama. Ganjar Pranowo berpesan untuk menjadi orang baik cukup tunjukkan perilaku yang baik kepada siapapun.
Sementara itu, Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan proses alih status IAIN Pekalongan menjadi UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. “Pak Gubernur, UIN ini dulunya IAIN dan sekarang menjadi UIN baru berumur 9 bulan,” ucap Prof. Zaenal.
Pada kesempatan ini, Prof. Zaenal mengatakan pembangunan UIN akan terus berjalan, diantaranya pembangunan asrama Ma’had Al Jami’ah. Selain itu Prof. Zaenal menyampaikan UIN Gus Dur sedang melaksanakan pembangunan masjid dengan luas 50 x 50 meter yang mana untuk sumber dananya berasal dari swadaya. Di akhir sambutannya Prof. Zaenal berharap pemerintah bisa mendukung kemajuan UIN Gus Dur Pekalongan.
Kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi seluruh sivitas akademika UIN Gus Dur, serta memperkuat kerja sama antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi dalam memperkokoh wawasan kebangsaan dan membangun karakter bangsa yang kuat. Ganjar Pranowo berkomitmen untuk terus memperkuat program-program yang mendukung pendidikan dan kebudayaan di Jawa Tengah guna memperkokoh wawasan kebangsaan dan persatuan bangsa Indonesia. (Baryachi/Ant/bd).