Klaten – MAN 2 Klaten mengadakan serah terima jabatan Kepala Madrasah, jabatan Kepala Madrasah yang sebelumnya dijabat oleh Musta’in diserahkan kepada Wiyana, Senin, (7/3).
Acara ini dilaksanakan di Aula MAN 2 Klaten yang dihadiri oleh semua guru dan staff madrasa, Komite serta turut hadir pula Kakankemenag Klaten, Hariyadi.
Dalam sambutan dan pengarahannya, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Klaten Hariyadi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Musta’in yang telah bekerjasama dengan baik terhadap stakeholder madrasah, dan menjadikan MAN 2 Klaten sebagai madrasah dengan segudang prestasi dan menjadi unggulan masyarakat Klaten.
Hariyadi berpesan, prestasi demi prestasi dari peserta didik dan guru sungguh sangat luar biasa, baik tingkat provinsi maupun nasional. Sehingga minat masyarakat untuk masuk di MAN 2 Klaten sangat tinggi dengan adanya program unggulan.
“Ini menunjukkan bahwa madrasah sekarang bukan lagi menjadi sekolah pinggiran, tetapi menjadi sekolah unggulan dengan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi, tidak kalah dengan sekolah umum, bahkan mempunyai keunggulan di bidang pengetahuan umum dan agama,” tandas Kakankemenag.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten mengucapkan selamat kepada Musta’in, di tempat baru MAN 1 Semarang dan selamat datang Wiyono di MAN 2 Klaten yang sebelumnya menjabat Kepala MAN 1 Wonogiri.
“Kami berharap, segera menyesuaakan diri ditempat yang baru, berikan darma terbaik kita melalui kewenangan dan fungsi kita masing-masing, mudah-mudahan umur yang diberikan Allah SWT ini benar-benar memberikan manfaat seluas-luasnya bagi kehidupan sesama kita,” ungkap Hariyadi.
Prestasi yang telah diraih untuk ditingkatkan, kebaikan di tempat yang lama untuk ditularkan di tempat yang baru, prestasi yang sudah baik agar dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi dengan sinergi seluruh komponen madrasah, untuk mewujudkan madrasah yang hebat.
Selanjutnya, Kakankemenag menyampaikan bahwa hanya Allah yang tahu tentang ilmu kapan terjadinya detik-detik kiamat itu, kita tidak akan tahu apa yang akan kita lakukan besuk, kita boleh merancang seribu program, tapi kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi besuk, termasuk peristiwa hari ini, kita harus semakin dewasa, semakin memahami keterbatasan kita masing-masing dan memang Allah menggariskan itu. Kita masing-masing akan mengalami proses “Cokro Manggilingan” dalam konteks jawa, ada 11 tembang mocopat untuk kita instropeksi.(sm_aj/Sua)