Potensi Kejenuhan Jamaah Haji Perlu Diantisipasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Ahmad Farid selaku Kakankemenag Kota Semarang menginformasikan kepada petugas haji dan ASN dilingkungan kerjanya bahwa pemberangkatan jamaah haji Kota Semarang akan masuk dalam gelombang pertama yaitu berada 8 hari terlebih dahulu di Madinah.

Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan pada kegiatan Pelepasan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan Arab Saudi Kankemenag Kota Semarang Tahun 1444 H/2023 M yang diselenggarakan di aula kantor, Senin (15/5/2023).

Untuk itu menurutnya, diperlukan inovasi atau kreativitas dari petugas haji, untuk mengantisipasi potensi kejenuhan jamaah. “Karena masuk dalam gelombang pertama, maka jamaah haji akan melaksanakan ibadah-ibadah sunah terlebih dahulu. Oleh karenanya, dibutuhkan inovasi, kreativitas dari petugas haji untuk bisa mengemasnya dengan baik, guna mencegah potensi kejenuhan,” tutur Ahmad Farid.

“Sebagai contoh, sambil menunggu waktu antara salat rowatib, jika jamaah haji tidak diarahkan dengan baik, maka mereka akan mengisinya dengan berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, sehingga akibatnya jamaah akan banyak membawa tentengan dan inilah yang berpotensi menghabiskan uang bekal mereka. Hal ini bisa dicegah dengan memberikan motivasi kepada jamaah haji untuk mengajak mereka bertarget memperbanyak dalam menghatamkan Alquran, misal hatam 3 kali selama melaksanakan ibadah haji, maka waktunya akan lebih bermanfaat,” ujarnya.

Ahmad Farid juga berpesan, petugas haji harus piawai dalam memotret kondisi yang ada dilapangan, dan mengambil kebijakan yang tepat, agar dalam melaksanakan tugas tidak normatif.(NBA/bd)