Semarang — Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kota Semarang menggelar acara Workshop Pembelajaran dengan Pendekatan STEAM dan Media Loose Part di GP Lantai 7 UPGRIS, Jalan Sidodadi Timur No. 24 Semarang pada 13-14 Desember 2021.
Siti Mujiyah, Guru RA Perwanida 03 Pedurungan Kota Semarang mengatakan, workshop ini dilaksanakan selama dua hari. hari pertama diikuti oleh guru RA Kecamatan Ngaliyan, Mijen, Tugu, Gunungpati dan Semarang Barat.
Sedangkan hari kedua diikuti guru RA Kecamatan Genuk, Gayamsari, Pedurungan, Banyumanik dan Tembalang. Dijelaskan Muji, masing-masing RA menugaskan Kepala dan 1 orang guru.
Kepala Kankemenag Kota Semarang, Mukhlis Abdillah, dalam sambutannya menyampaikan, RA merupakan sekolah yang Ramah Anak.
Mukhlis mengapresiasi kegiatan ini. “Walaupun masih di masa pandemi, di mana sebagian besar aktivitas pendidikan khususnya RA grafiknya menurun, namun luar biasa, IGRA Kota Semarang tetap dapat melaksanakan kegiatan workshop dalam rangka peningkatan kompetensi guru RA,” ungkap Mukhlis.
Mukhlis merasa bangga dengan IGRA Kota Semarang, karena selalu berinovasi dan kreatif. Selain itu, IGRA Kota Semarang juga memiliki solidaritas yang tinggi antar anggotanya.
Pada workshop ini, panitia mengambil tema Metode Pembelajaran dengan Model Pendekatan STEAM dengan media Loose Part.
Tim steam corner PAUD Upgris, Fenny Roshayanti yang hadir sebagai narasumber menjelaskan, STEAM adalah suatu metode pembelajaran melalui pendekatan Science, Technology, Engineering, Art dan Mathematich. Atau dengan kata lain, STEAM adalah sebuah pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong siswa untuk berpikir lebih luas tentang masalah di dunia nyata.
“Sedangkan Media Loose Part yaitu media bahan ajar yang fungsi dalam pembelajaran anak tidak pernah ada habisnya. Pembelajaran ini menggunakan bahan yang dapat dipindahkan, dibawa, digabungkan, dirancang ulang, dipisahkan dan disatukan kembali dengan berbagai cara,” terang Fenny.
Mukhlis menambahkan, ada hal-hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses belajar mengajar, yaitu akhlak dan budi pekerti.
“Akhlak dan budi pekerti di atas ilmu pengetahuan. Maka tugas Kita adalah memberikan pembelajaran yang menyenangkan, berakhlak mulia, agar terkenang pada anak didik kita,” pesan Mukhlis kepada peserta kegiatan.
Pada kesempatan ini pula, Mukhlis mengucapkan terima kasih kepada Guru dan murid RA se Kota Semarang, yang telah ikut berpartisipasi pada bencana alam Semeru.“Terimakasih atas simpati dari Guru dan murid RA se Kota Semarang, yang sudah membantu saudara-saudara Kita yang terkena Musibah Gunung Semeru,” pungkas Mukhlis. -muji/iq/bd