Praktikan Moderasi Beragama, Kakankemenag Brebes Menerima Biksu Thudong Menuju Borobudur

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Brebes – Di tengah siang hari yang terik Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes Drs. H. Fajarin, M.Pd menerima sebanyak 32 biksu atau bhante, yang dalam perjalanan dari Bangkok  Thailand  menuju Borobudur Magelang Jawa Tengah, tepatnya ketikan rombingan melintas di Jalan Pantura Brebes.  Rombongan Biksu atau Bhante yang sedianyan  untuk melaksanakan perayaan Hari Waisak di monument kebanggakan bangsa Indonesia yaitu Candi Borobudur.

Setiba di Brebes rombangan yang menjadi perhatian masyarakat sepanjang jalan yang dilalui, diterima oleh H. Fajarin di Aula Kankemenag Brebes pada Selasa, (23/05/2023), untuk berbincang dan saling mengenal dalam rangka membangun dan menerapkan toleransi dan moderasi beragama di lingkungan Kemenag Brebes.

Salah satu pimpjnan relawan yang mengawal perjalanan para biksu ini mengucapkan terima kasih atas penerimaan yang baik, dari kepala dan pegawai  kemenag Brebes, yang mengangap kami semua adalah saudara,  Sesama umat manusia.

Sementara itu H. Fajarin dalam sambutan selama datang, mengucapkan  banyak  terima kasih atas kesedianya untuk singgah di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes. “Saya mengucapkan beribu terima kasih  atas kesediaan para biksu untuk mampir ke tempat kami, kami doakan agar anda-anda diberikan keselematan dan kesehatan sehinga dapat sampai di tujuan akhir yaitu candi Borobuder untuk berdoa dan merayakan hari waisak pada tanggal minggu, 04/06/2023 di Magelang,” ungkapnya

Ditengah-tengah penerimaan oleh Kepala dan keluarga besar Kemenag Brebes, Humas kemenag menyempatkan diri untuk berbincang dengan salah satu biksu, yaitu Bhante Kantadhammo, selepas Beliau dari kamar kecil,  Laki-laki  berasal dari Cirebon Jawa Barat  yang sudah enam tahun menetap di Thailand itu turut menjadi bagian dari 32 Bhante yang melakukan ritual jalan kaki menuju Borobudur.

Laki-laki dengan perawakan tinggi dan sehat ini menjelaskan bahwa ia berulang kali melaksanakan ritual keagamaan dengan berjalan kaki atau disebut thudong. Bahkan niat melaksankan perjalanan ke Borobudur mengajak teman-teman biksu lainya, namun terkendala pandemi COVID-19, baru awal tahun 2023 ini dapat di mulai.

“Pertama-tama saya keThailand dan menetap disana, kami sering mengadakan perjalanan toleransi antar-umat beragama, bersama teman-teman ke Laos dan Burma, setelah itu kami  masih memiliki  banyak waktu, saya bingung mau ke mana, dan iseng, ayo kita ke Indonesia aja. Tapi pas masuk perbatasan Malaysia ternyata lockdown,” kata Bhante Khantadhammo.

Perjalanannya menuju Borobudur adalah melaksankan keinginan yang selama ini terpendam. Perjalanan itu bagi Bhante Khantadhammo, atau dikenal sebagai Bhante Wawan, yang berasal dari Cirebon, dilakukan untuk memperkenalkan sejarah dan peninggalan umat Budha di Indonesia, termasuk Borobudur.

Sebelum meninggalkan Brebes menuju kota Tegal, Kepala Kantor Kemenag Brebes menyerakan bantuan berupa uang tunai untuk sekedar membeil minum diperjalanan, dan acara ditutup doa oleh para biksu untuk kebaikan kementerian agama dan Negara Indonesia, dilanjutkan dengan foto bersama dan bergegas menuju ke kota Tegal.(hid/Sua).