Rembang – Masa pandemi mengharuskan hampir seluruh siswa di Indonesia menjalani Belajar Dari Rumah (BDR). Belajar secara online ini belum tentu mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan belajar tatap muka. Bagaimana caranya agar BDR ini terjaga kualitasnya?
Empat narasumber menyampaikan kualitas BDR ini dalam acara seminar online Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah pada Sabtu (14/8/2021). Narasumber tersebut adalah Dosen Universitas Sahid Surakarta Farid Fitriadi, Arsitek PT Astra Muhdini Wakhid, kasi Tenaga Kependidikan Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Siti Muthmainnah, Kepala MAN 1 Karanganyar Lanjar Utami.
Muthmainnah mengatakan, selama BDR, banyak orang tua yang belum menguasai teknologi. Di sisi lain, orang tua mempunyai tanggung jawab yang tidak sedikit di rumah. Seperti harus menyelesaikan pekerjaan rumah, menyelesaikan pekerjaan kantor, dan harus mengawal BDR anak.
Hal ini menjadi PR bagi sekolah. “Orang tua rata-rata belum melek media. Maka dari itu madrasah harus memberikan edukasi secara perlahan. Memberikan pengenalan teknologi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang tua dan langsung dipraktikkan,” kata Farid memberikan solusi.
Sementara Lanjar mengatakan, kompetensi penguasaan digital harus dimiliki oleh seluruh madrasah. Teknologi tersebut harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab. “Mana yang mempunyai nilai manfaat, itu yang dilakukan. Tidak untuk digunakan hal-hal yang tidak bermanfaat,” kata Lanjar.
Lanjar juga menyampaikan tentang etika dalam bermedia sosial. Etika tersebut haru sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. “Kita harus mempunyai kemampuan untuk membaca, menguraikan, dan membangun wawasan kebangsaan dalam menggunakan media sosial dan internet,” ujarnya.
Lanjar mengimbau kepada masyarakat untuk mempunyai budaya sopan santun dalam bermedia sosial. “Jangan kagetan, jangan gumunan, jangan mudah mengeshare hal-hal yang belum tentu kebenarannya. Milikilah budaya yang santun sebagai masyarakat Indonesia,” tuturnya. — iq