081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Refleksi Akhir Bulan Ramadhan, MTsN 5 Kebumen Selenggarakan Khotmil Quran dan Peringatan Nuzulul Quran

Kebumen – Puncak acara kegiatan amaliyah Ramadhan di MTsN 5 Kebumen diakhiri dengan penyelenggaraan khotmil Quran dan peringatan Nuzulul Quran. Kegiatan yang dilaksanakan di aula setempat pada Selasa (26/4) ini, diikuti oleh guru dan karyawan serta melibatkan beberapa peserta didik sebagai pengisi acara.

Pada awal acara, ditampilkan enam peserta didik yang melafadzkan Juz Amma secara bergiliran. Enam peserta didik tersebut adalah Istiqomah (VIII.1), Hidayatul Nur R (VIII.3), Livina Zahro (VIII.5), Ida Ernita (VII.5), Miftahul Karomah (VII.8) dan Anisa Nurul Fatiha (VII.10) . Mereka berkesempatan tampil setelah menjadi pemenang lomba tahfidz yang diselenggarakan oleh panitia amaliyah Ramadhan MTsN 5 Kebumen dibawah bimbingan Tri Fatmawati dan Nasihatul Khoeriyah.

Fatma dan Nasihatul mengungkapkan, keenam peserta didik tersebut melafadzkan Juz Amma dengan penerapan bacaan yang  sudah tepat dan benar. Kelancaran hafalan mereka sudah bagus, sehingga mendapat nilai tertinggi dan menjadi pemenang lomba tahfidz.

Setelah Kegiatan khotmil Quran, dilanjutkan kegiatan Peringatan Nuzunul Quran. Kegiatan ini dibuka oleh kepala madrasah Imam Pratomo. Imam memberikan pengarahan untuk lebih meningkatkan ibadah di akhir bulan Ramadhan. Inti acara Peringatan Nuzulul Quran diisi oleh Kyai H. Faozin Jamil yang memberikan materi refleksi di akhir bulan Ramadhan.

Faozin menyampaikan bahwa Allah memerintahkan hambaNya untuk berpuasa agar menjadi orang yang bertaqwa. Menurut penjelasan Faozin, Taqwa itu terdiri dari “ta” untuk tawaduk, “q” untuk qonaah, dan “wa” untuk wara. Tawaduk artinya manusia selalu melihat kekurangan diri sendiri sehingga orang lain selalu terlihat selalu baik. Qonaah artinya menerima apa yang Allah takdirkan pada kita, merasa cukup dengan apa yang kita miliki. Sedangkan wara artinya manusia harus berhati-hati dalam melangkah untuk menghindari barang haram dan subhat.

“Karena surga itu tempat yang baik, maka diisi dengan orang-orang yang baik pula”, tutur Faozin.(sgy/fz/bd).

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content